PARIWISATA
Direct Flight Picu Kunjungan Wisman ke Bali Tahun 2019
Kuta, JARRAKPOS.com – Prospek pariwisata Bali di 2019 dipastikan banyak kalangan pariwisata akan semakin baik. Perayaan pergantian tahun baru yang lalu, ditunjukkan dengan peningkatan antusias wisatawan yang datang. Bahkan ditunjukkan dengan adanya ratusan charter flight datang ke Bali. “Tanda-tanda kebaikan itu, bisa kita lihat dari kunjungan di penghujung tahun, dan akan dibukanya penerbangan Garuda Indonesia dari London ke Denpasar yang dulunya lewat Jakarta,” papar Wakil Ketua Indonesia Hotel General Manager Assosiation (IHGMA) Bali, I Made Ramia Adnyana, SE. MM., ditemui di Hotel Sovereign Bali, Badung (4/1/2019).
Ramia menambahkan dibukanya beberapa tambahan internasional flight utamanya oleh Singapura Airlines yang sudah membuka penerbangan dari New York-Singapura-Denpasar yang sebelumnya harus transit di Korea dan Los Angles. Penerbangan lainnya juga seperti Moskow-Denpasar. Dari tambahan direct flight (penerbangan langsung) menurut Ramia sudah mencirikan adanya peningkatan demand atau permintaan wisatawan untuk berkunjung ke Bali tahun 2019. Disamping itu, peningkatan ini juga tidak bisa dilepaskan dari kesuksesan pelaksanaan IMF (International Monetary Fund) – World Bank Annual Meetings 2018 di Bali beberapa waktu lalu.
Baca juga :
Hal-hal lain ditambahkan Kordinator Bidang Rekruitmen, Evaluasi dan Monitoring BSPN Daerah Bali yang Juga Caleg DPRD Provinsi Bali nomor urut 3 Dapil 7 Karangasem dari PDI Perjuangan ini, berharap peningkatan kunjungan juga datang dari wisatawan asal Cina dan negara Asian lainnya. Hanya saja peningkatan kunjungan diproyeksikan terjadi di semeter II, usai pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019 setelah situasi politik mulai kondusif yakni pada bulan Juni hingga akhir tahun. Untuk itu pelaku pariwisata bersama stake holder terkait dan pemerintah harus melakukan peningkatan kualitas pelayanan. Dari sisi infrastruktur harus benar-benar tercipta sesuai harapan agar masalah kemacetan bisa diatasi.
Begitu pula halnya dengan peningkatan fasilitas di objek wisata, agar memenuhi standar internasional didukung terbangunnya sistem pelayanan yang lebih baik dibandingkan di tahun 2018. Peningkatan anggaran promosi yang menyentuh angka Rp7,3 miliar di tahun 2019 juga akan memberi dampak yang signifikan terhadap upaya meningkatkan jumlah kunjungan. Terkait dengan adanya rencana pemerintah untuk melakukan semacam pungutan atau sumbangan terhadap wisatawan juga dinilai sangat baik. Mengingat hal serupa sebelumnya juga telah dilakukan beberapa negara yang menjadi destinasi kunjungan dunia.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2019/01/03/sasar-akomodasi-pariwisata-bali-ihgma-batasi-plastik-sekali-pakai/
Sepanjang pungutan yang dirancang sebesar $10 ini mampu disosialisasikan dengan baik dan dipergunakan dalam rangka menjaga adat dan budaya serta lingkungan di destinasi wisata. Tinggal masalah waktu kapan kebijakan itu dilakukan, sementara saat ini akupansi hotel masih di angka 60 hingga 65 persen sehingga kebijakan ini harus benar-benar dikaji dengan matang. Atau bisa dilakukan ketika tingkat akupansi hotel menyentuh di angka rata-rata 80 persen. Tentunya kebijakan ini harus pula memperhatikan dari sisi persaingan pariwisata secara lintas negara, sehingga tidak menjadi batu sandungan dalam sisi kompetisi. “Menurut saya, ya supaya tidak salah karena ketika kita melakukan tergesa-gesa juga berdampak tidak baik bagi kunjungan ke Bali” jelas General Manager Hotel Soverign Bali itu. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login