Diyakini Jadi Joker di Pilgub, Suharto: Siapa Dapat Gerindra Itulah Pemenangnya

BENGKULU, Jarrakpos.com – Deklarasi pasangan yang akan mengikuti kontestasi pemilihan gubernur Bengkulu 2024 nanti sudah mulai terdengar. Baik itu Helmi-Mian dan juga Dempo-Kenedi, tinggal lagi Rohidin yang sebagai petahana serta adapula Rosjonsyah.

Diketahui pasangan Helmi-Mian diusung oleh partai PAN dan PDI Perjuangan dengan total 12 kursi, berkemungkinan bertambah. Sedangkan Dempo-Kenedi maju melalui jalur independen.

Sementara, petahana Rohidin Mersyah yang diusung Golkar, Hanura dan PKS dengan jumlah 16 kursi belum menentukan pasangan untuk berlayar ke pilgub. Meskipun sudah ada nama yang disebut-sebut oleh Golkar yakni tokoh perempuan di Bengkulu, Meriani.

Menyikapi hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Provinsi Bengkulu, Suharto menyampaikan, memang saat ini Gerindra belum mengeluarkan rekom untuk pasangan calon gubernur. Karena pihaknya sedang menunggu arahan dari pusat kemana rekom tersebut akan berlabuh.

Tetapi ia menyebut, Gerindra bakal menjadi joker dalam pilgub kali ini. Dirinya meyakini, kemana rekom tersebut turun maka pasangan itulah yang memenangkan pilgub.

“Suka tidak suka ya jokernya di tangan Gerindra. Siapa yang mendapatkan Gerindra nanti, insyallah itulah pemenangnya,” cetusnya, kemarin lewat seluler (10/7/2024) kepada Newsikal.com.

Terkait petahana Rohidin Mersyah yang belum menentukan pasangan, Suharto menyarankan, jika ingin mengimbangi persaingan Helmi-Mian, petahana ideal berpasangan dengan Meriani.

“Ini hanya saran saja secara umum bukan khusus, kalau khusus ya secara kepartaian. Ini saran sebagai kawan dan masyarakat serta forum daripada teman-teman di Provinsi Bengkulu,” terangnya.

Bahkan ia menuturkan, bisa saja apa yang dirinya katakan menjadi masukan besar terhadap petahana Rohidin.

“Dengan saya bicara seperti itu mungkin menjadi evaluasi penting bagi petahana. Karena ini bisa menjadi kekuatan politik pak Rohidin juga sebagai incamben,” sampainya.

Seperti itu juga Dempo-Kenedi, sambungnya, jalur independen pasangan ini menjadi strategis untuk menggoyang massa. Tinggal bagaimana strategi yang dijalankan pasangan ini untuk meraih suara.(red)