NEWS
Dokter “Kusta” Jadi Lulusan Terbaik S3 FK Unair
DENPASAR, JARRAK POS – Petuah sang guru mampu membangunkan semangat I Gusti Nyoman Darmaputra untuk segera menyelesaikan studi S3-nya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. “Sekolah itu jangan lama-lama, anggap bagaikan berjalan diatas bara panas, sehingga buru-buru ingin cepat keluar. Demikian pesan guru saya saat awal diterima mahasiswa S3 FK Unair,” kenang Darmaputra yang akhirnya lulus menjadi Wisudawan Terbaik yang ahli penyakit kusta.
Sejak awal, pria kelahiran Melaya, 18 Januari 1980 itu bertekad ingin segera lulus dari S3 Prodi Ilmu Kedokteran Universitas Airlangga. Maklumlah, selama kuliah di Surabaya itu harus LDR-an (hubungan jarak jauh, red) dengan keluar di Bali. “Disela-sela kesibukan saya berupaya tetap fokus pada kuliah dan penelitian, agar bisa segera lulus dengan nilai memuaskan,” ujar Darmaputra yang menempuh Pendidikan S3 hanya 2 tahun 4 bulan, saat ditemui di Denpasar, Sabtu (3/3/2018).
Disamping menjadi Dosen S1 dan PPDS, juga berjiwa interpreneurship dengan menjadi pengusaha muda yang sukses mengelola 18 klinik kecantikanyang dirintisnya sejak 2010 lalu. Klinik itu bahkan sudah merambah beberapa wilayah, seperti Bali, Jakarta, Tanggerang, Makassar, Malang, Gresik dan Lombok. Peraih Juara I Presentasi Oral dalam Kongres PERDOSKI ini, juga aktif dalam organisasi HIPMI Provinsi Bali sebagai Ketua Umum BPD HIPMI Bali periode 2017-2020.
Kesibukan lainnya di bidang non akademis tidak membuatnya patah semangat. Meskipun konsentrasi belajarnya sempat terpecah lantaran disibukan dengan kampanye untuk merebut posisi sebagai Ketua Umum HIPMI Bali kala itu. “Disela-sela kampanye saya sempatkan belajar dan baca jurnal online lewat Handphone,” imbuhnya.
Tahun 2010, Alumni FK Universitas Udayana ini juga sempat menempuh Pendidikan Cosmetic Surgical Training di Tongji University Shanghai, China. Disana ayah tiga anak ini mendalami teknik bedah kecantikan sedot lemak. Jadi Darmaputra, tidak saja condong mendalami bidang estetika yang erat kaitannya dengan bisnis klinik kecantikan, namun juga tergerak mendalami kasus penyakit kusta. “Saya merasa terpanggil meneliti mekanisme kerusakan saraf pada penderita kusta,” bebernya. aka/ama
You must be logged in to post a comment Login