Connect with us

    NEWS

    Dua Turis Denmark Tersesat Saat Trakcking di Batukaru

    Published

    on

    TABANAN, JARRAK POS – Dua orang WNA asal Denmark, Philip dan Ditte diduga tersesat saat melakukan tracking di jalur Pura Luhur Petali, Desa Jatiluwih, menuju Pura Luhur Batukaru, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Selasa (13/2/2018). Namun hingga Rabu dini hari (14/2/2018) sekitar pukul 02.00 keduanya belum ditemukan dan pencarian dilanjutkan Rabu pagi.

    Namun setelah dilakukan pencarian kembali oleh Petugas BPBD Tabanan dibantu anggota Polsek Penebel, dan pemandu lokal dari Jatiluwih, sekitar pukul 14.00 wita, rabu (14/2), kedua WNA tersebut kembali dengan selamat dan muncul di Pura Luhur Batukaru.

    [socialpoll id=”2481371″]

    Berdasarkan informasi di lapangan, kedua WNA tersebut menginap di hotel The Bulakan Botik di Banjar Dinas Kedewatan Ubud, Gianyar. Kemudian sekitar pukul 10.00 wita dijemput oleh guide I Made Astawa Yasa untuk langsung menuju Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan. Setibanya di Desa Jatiluwih sekitar pukul 12.30, kedua WNA lalu meminta ijin ke petugas tiket untuk kegiatan tracking.

    Advertisement

    Tracking dimulai pukul 13.00 dengan melalui utara Pura Luhur Bujangga, Desa Jatiluwih, menuju Pura Batukaru, Desa Wangaya Gede, Penebel. Seharusnya kedua WNA tersebut tiba di Pura Luhur Batukaru sekitar pukul. 19.00, namun sampai pukul 20.30 keduanya belum juga tiba. Hal itu membuat guide tersebut panik dan melaporkan kejadian tersebut kepada petugas DTW Jatiluwih.

    Atas laporan tersebut pihak DTW Jatiluwih melaporkan kejadian tersebut kepada Pecalang dan BPBD Tabanan untuk melakukan Pencarian 2 WNA tersebut hingga pukul 02.00. Namun hasilnya masih nihil dan pencarian dihentikan sementara mengingat cuaca tidak mendukung karena disekitar wilayah tersebut sedang diguyur hujan lebat demi keselamatan. Pencarian pun dilanjutkan rabu (14/2) mulai pukul 07.00 wita.

    Menurut sang guide I Made Astawa Yasa, dirinya sampai di Pura Puncak Petali sekitar pukul 12.30 wita. Dimana sebelumnya dirinya sudah sempat menawarkan kepada dua orang tamunya agar memakai pemandu lokal, namun ditolak dengan alasan kalau dirinya sudah biasa melakukan tracking dan bahkan sudah membawa alat GPS. ” Saya sudah sempat tawarkan untuk memakai pemandu lokal, namun ditolak,”ungkapnya, rabu (14/2).

    Ditambahkan Astawa, dimana pada saat itu dirinya disuruh menunggu di Pura Luhur Batukaru, Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel. Namun setelah ditunggu sekitar pukul 18.00 wita, kedua tamunya belum sampai, setelah dihubungi lewat telepon dikatakan kalau dirinya telat dan disuruh untuk menunggu sampai satu setengah jam lagi. Setelah ditunggu ternyata tidak turun juga, dan dihubungi kembali dikatakan kalau mereka nyasar di puncak tidak menemukan jalan untuk turun. Dengan kondisi tersebut akhirinya dilaporkan kepada petugas untuk meminta bantuan. ” Karena sudah malam sekitar pukul 19.40 wita gak ada kabar, akhirnya saya laporkan kepada petugas untuk meminta bantuan,” tambahnya.

    Advertisement

    Menurut Astawa meskipun tersesat tapi kondisi kedua tamunya dalam keadaan sehat, hal tersebut terungkap lewat hubungan telepon antara dirinya dengan tamunya. Dan dikatakan kalau saat ini tamunya sedang mengarah turun dari puncak. “Masih bisa diajak komunikasi dan dikatakan kondisinya dalam keadaan sehat, dan sudah menuju arah balik turun dari puncak, cuma mereka masih kebingungan arah balik,” pungkasnya.

    Sementara itu Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari Polsek Penebel, pihaknya langsung turun ke lapangan. Pada malam kemarin langsung dilakukan pencarian yang melibatkan pecalang dari Desa Adat Jatiluwih. Ada sekitar 12 orang diterjunkan untuk melakukan pencarian namun sekitar pukul 01.00 wita, rabu (14/2), pencarian dihentikan karena terbentur cuaca yang tidak mendukung, dimana pada saat itu cuaca lagi hujan deras disertai angin kencang. ” Tadi malam pencarian sampek jam 01.00 wita, karena cuaca yang tidak mendukung demi keselamatan terpaksa pencarian saya hentikan. Tadi malam kondisinya disini hujan deras disertai angin kencang,” jelas Trisna.

    Trisna menambahkan, sekitar pukul 10.30 wita, Tim BPBD Tabanan, yang dibantu oleh petugas dari Polsek Penebel dan dua orang pemandu lokal kembali melakukan pencarian di seputaran hutan di atas Pura Petali. Sekitar pukul 14.00 wita, tim mendapatkan informasi dari guide tamu asing tersebut kalau kedua WNA yang tersesat tersebut sudah tiba di Pura Luhur Batukaru. Akhirnya tim menuju Pura Luhur Batukaru, dan sekitar pukul 14.30 wita tim sampai di Pura Luhur Batukaru dan langsung menemui kedua orang asing tersebut. Selanjutnya kedua WNA tersebut dibawa ke Puskesmas Penebel 1, untuk dicek kesehatannya. ” Kedua WNA yang tersesat tersebut akhirnya sudah ditemukan dalam keadaan sehat. Tadi sekitar pukul 14.00 wita keduanya sampai di Pura Luhur Batukaru,” pungkasnya. gga/ama

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply