Connect with us

    NEWS

    Fokus Aswari-Irwansyah, Janji Perbaiki Infrastruk dan Ekonomi 100 Hari Kerja

    Published

    on

    PALEMBANG, JARRAK POS – Setidaknya sudah dua pasar yang dikunjungi Cawagub Sumsel nomor urut 2, HM Irwansyah, S.Sos, M.Si, mengeluhkan harga yang melonjak, pedagang yang sepi pembeli, dan infrastruktur yang buruk. Sehingga hal tersebut membuat harga-harga sulit terjangkau.

    Mantan Walikota Pangkalpinang ini mengungkapkan rasa sedihnya melihat kondisi kebanyakan pedagang saat ini. Jika terpilih, di seratus hari kerjanya nanti bersama Aswari, dirinya berjanji akan memperbaiki semua permasalahan yang sudah disebutkan di atas.

    “Sudah dua daerah saya kunjungi dan kebanyakan mengeluhkan hal yang sama yaitu permasalahan infrastruktur. Perasaan saya sedih melihat kondisi mereka seperti itu,” kata Irwansyah yang merupakan calon termuda berusia 34 tahun ini.

    Selain itu, politisi sekaligus pengusaha muda ini mengatakan akan menciptakan lapangan pekerjaan dengan memaksimalkan peluang usaha, menciptakan entrepreuner baru melalui program _One Kecamatan One Center for Entrepreneurship_ (OK OCE) Kito.

    Advertisement

    Irwansyah yang maju dalam Pilgub Sumsel berpasangan dengan Cagub H. Saifudin Aswari Rivai, SE, menyatakan tidak hanya itu, perhatian akan diberikannya juga pada bidang sekolah dan kesehatan gratis, termasuk perbaikan infrastruktur agar harga kebutuhan bahan pokok terkendali.

    “Bagi kami semua bidang tentu akan saling berkaitan. Namun fokus utama kami adalah soal infrastruktur dan ekonomi. Kalau jalan sudah mulus, pasar bagus, Insya Allah roda perekonomian rakyat akan terus bergulir,” kata Cawagub yang didukung Partai Gerindra dan PKS di Pilkada Sumsel ini.

    Sumiati (64), salah satu pedagang sayur di Kabupaten OKU, kepada Irwansyah mengaku harus mengambil barang dagangannya di Martapura.

    Sementara dirinya tinggal di Peracak dan butuh waktu satu setengah jam lebih perjalanan untuk berjualan di lokasi ini. “Kalau jalannya bagus kan kami enak, jalannya enggak rusak,” kata Sumiarti.

    Advertisement

    Selain infrastruktur, kebanyakan pedagang berharap adanya kenyamanan saat berjualan. Baik dari lokasi berjualan dan keamanannya.

    Hamdani, seorangpenjual tempe di Kabupaten OKU, juga menyampaikan rasa khawatirnya yang harus was-was berjualan di atas pukul 8 pagi bila ditertibkan oleh Satpol PP. “Saya yang penting jualan aman di pinggir sini. Kalau seperti kami kan pendapatannya sering tidak menentu. Jadi yang kami inginkan hanya itu, tidak ketakutan akan diusir atau ditertibkan,” ungkap pria 56 tahun ini.

    Sementara itu Titi (62), seorang pedagang rampai di Pasar Prabumulih, juga mengungkapkan kekesalannya terhadap janji pemerintah setempat yang tak kunjung terealisasi. Saat ini dia berjualan tidak begitu menguntungkan dan tidak jarang sepi. “Keadaan di sini kan sudah berjalan empat tahun. Sedangkkan janji awal kan 1 tahun untuk relokasi ke gedung baru, Pasar Tradisional Modern 1 Prabumulih jangan buat kami pedagang terlalu menderita,” ratap Titi. uro/ama

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]