Connect with us

    HUKUM

    Fokus pada Kasus Bullying, Ketua IPPNU Gorontalo Kecam Penyudutan Korban dan Minta Tindakan Tegas

    Published

    on

    Jarrakpos, Gorontalo – Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Gorontalo, Muthmainah Maula, hari ini menyatakan protes keras terhadap upaya penyudutan korban bullying yang terjadi di SMK Negeri 1 Gorontalo. Muthmainah meminta agar pihak berwajib tetap fokus pada penanganan kasus bullying tersebut dan menyerukan kepada masyarakat untuk terus mengawal hingga keadilan hukum bagi korban tercapai.

    “Kami sangat prihatin dengan berkembangnya spekulasi yang malah mengalihkan perhatian dari inti masalah dan justru membuat korban semakin tertekan,” ujar Muthmainah dengan tegas, dilansir dari fatayatnugorontalo.or.id.

    Menurut Muthmainah, hal terpenting dalam kasus ini adalah tindakan bullying itu sendiri, bukan korban yang seharusnya menjadi fokus perlindungan.

    “Korban adalah pihak yang paling rentan dan butuh dukungan, bukan justru menjadi sasaran tambahan dari isu ini,” katanya.

    Advertisement

    Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Gorontalo, Muthmainah Maula, saat mengunjungi langsung korban bullying, R, yang dirawat di RSUD Aloei Saboe. F: Istimewah

    Ia juga mengimbau agar pihak hukum bertindak dengan profesionalisme dan independensi dalam menangani kasus ini, dengan memprioritaskan perspektif korban.

    “Kita harus memahami dampak kekerasan dari sudut pandang korban, serta dampak psikologis yang mereka alami. Ini adalah hal yang harus mendapatkan perhatian utama,” tambahnya.

    Muthmainah menekankan bahwa bullying adalah bentuk kejahatan serius yang memerlukan penanganan tegas.

    “Korban tidak boleh dibiarkan menanggung penderitaan sendirian. Mereka berhak mendapatkan keadilan dan perlindungan yang layak,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Muthmainah menyebutkan bahwa kasus ini mencerminkan masalah yang lebih mendalam, yakni kurangnya perhatian dari pihak sekolah terhadap bahaya bullying dan kurangnya kesadaran dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif. (Admin/rilis)

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply