Fokuskan Aksi Sosial, Bank BPD Bali Salurkan Bantuan Panti Asuhan di Jembrana

Jembrana, JARRAKPOS.com – Tiadakan kemeriahan rangkaian perayaan Hut ke-58 ditengah pandemi Covid-19, Bank BPD Bali fokus dengan kegiatan sosial dan kemanusiaan. Selain penyerahan bantuan penanggulangan Covid-19 di seluruh kabupaten/kota se-Bali, bank pemerintah milik masyarakat Bali ini juga serahkan bantuan kepada Panti Asuhan/Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kabupaten Jembrana, Rabu (6/5/2020).

1bl-ik#5/5/2020

Bantuan diserahkan langsung Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH.MH., didampingi Direktur Kepatuhan Drs. I Wayan Sutela Negara, M.M., di dua Panti asuhan. Penyerahan bantuan masing-masing 50 paket Sembako diawali di Panti Asuhan Artha Kara Kumara yang beralamat di Jalan Sedap Malam, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Diterima langsung Ketua Panti Asuhan, I Putu Sudiasa.

“Penyerahan donasi berupa Sembako kepada Panti Asuan Artha Kara Kumara dalam rangkaian HUT ke-58 Bank BPD Bali, merupakan kegiatan sosial dalam rangka juga Covid-19. Mungkin sebelumnya banyak yang kesini tapi dengan kondisi ini mungkin takut atau jarang kesini. Adanya bantuan ini kita harapkan bisa meringankan beban dari pengurus yayasan panti asuhan. Semoga anak didik di sini bisa jadi putra putri bangsa dan negara dalam kehidupan kedepan,” ujar Nyoman Sudharma.

1th-Ik#29/4/2020

Didampingi Kepala Cabang Bank BPD Bali Negara, Ida Bagus Made Surawan, juga diserahkan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) dari Bank BPD Bali untuk Panti Asuhan Artha Kara Kumara. Diharapkan dengan QRIS masyarakat lebih leluasa untuk memberikan donasi, kendati tidak bisa datang langsung untuk menyerahkan ditengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Harapan dengan adanya QRIS ada saja masyarakat dari Denpasar atau sekitarnya tidak membawa uang, tidak perlu mendonasikan dalam bentuk uang tunai. Sekarang sudah canggih bisa dengan transaksi non tunai, seperti yang dilakukan teman-teman kita tadi. Dalam kesulitan ini bisa saja di foto (QRIS, red) kirim di group atau sahabat di Jakarta, bisa saja ada yang nyantol itu. Tangan-tangan Tuhan pasti bergerak tidak akan pernah diam,” ujar Nyoman Sudharma kepada Ketua Panti.

12th-ik#27/3/2020

Atas bantuan yang diberikan, Ketua Panti Asuhan, I Putu Sudiasa didampingi Ketua Yayasan Priyahita Kabupaten Jembrana, Made Ayu Ardini menyampaikan, terimakasih atas bantuan dan dukungan Bank BPD Bali untuk mereka yang saat ini sedang mengasuh 25 anak di jenjang pendidikan SPM dan SMK. Diakuinya bantuan dari Bank BPD Bali khsusunya dari Cabang Negara terus mengalir setiap tahun, sehingga diharapkan kedepan mampu terus ditingkatkan.

“Bantuan yang diberikan Bank BPD Bali sangat berarti bagi kami. Di panti saat ini ada anak asuh sebanyak 25 orang. Kami sampai saat ini sudah tamatkan 110 orang. Mengacu Wajar (Wajib Belajar)12 tahun. Tingkat menengah atas kita sekolahkan di SMK agar memiliki skill dan mandiri. Kami juga mengharapkan ada bantuan rutin dari Bank BPD Bali pusat, sekalipun Bank BPD Bali kabupaten setiap tahun memberikan kami bantuan,” harap Putu Sudiasa lanjut mengucapkan selamat HUT ke-58 Bank BPD Bali yang akan jatuh tanggal 5 Juni 2020.

1bn-ik#28/12/2019

Di lokasi kedua, Dirut Nyoman Sudharma menyerahkan paket Sembako di Yayasan/Panti Asuhan Priyahita Kabupaten Jembrana yang diterima langsung 18 anak yayasan (asuhan non panti) yang orang tuanya menderita cacat baik tubuh maupun tuna netra. Pembina yayasan Cokorda Raka, menyampaikan terimakasih baik bantuan Sembako maupun fasilitas QRIS yang diberikan kepada pihaknya terlebih dalam waktu dekat akan mendidrikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

“Apapun bantuan yang di dapat oleh yayasan sepenuhnya diserahkan kepada anak-anak. Semoga Bank BPD Bali dibawah kepemimpinan bapak-bapak semakin berkembang dan terus bisa membantu agar anak-anak kami bisa mengejar cita seperti anak lainnya,” ujarnya lanjut menjelaskan bantuan itu sangat berarti karena para anak asuh memiliki orang tua dengan keterbatasan untuk mencari nafkah. “Yang disantuni anaknya, karena pekerjaan dari orang tua mereka tidak mencukupi karena ada sebagai tukang pijat saja,” ungkapnya didampingi Sekretaris Yayasan, Nengah Teka Suryawan. eja/ama