OLAHRAGA
Fun Run PON XXI Aceh-Sumut Ditengah Badai Honor Atlet Belum Dibayar
Medan – Riuh gembira Fun Run PON XXI Aceh-Sumut 2024 terjadi saat puluhan ribu masyarakat turut meramaikan Fun Run hitung mundur penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut 2024. PON dijadwalkan berlangsung 8 hingga 20 September 2024 atau menyisakan 195 hari lagi.
Kegiatan Fun Run 5 kilometer bertajuk Road to PON 21 Aceh – Sumut 2024 ini dipusatkan di Lapangan Benteng Medan, Minggu (25/2/2024) pagi.
Pj Gubsu Hassanudin mengatakan masyarakat Sumut tentu bersyukur sekaligus bangga karena mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah PON bersama Aceh. Kepercayaan ini merupakan amanah bersama yang harus diemban sekaligus bertanggung jawab untuk menyukseskan PON.
“Selain sukses prestasi, kita juga ingin sukses menjadi tuan rumah pelaksana. Saya berharap agar KONI Sumut juga sudah menyiapkan atlet melalui latihan maksimal. Kita ingin pelaksanaan PON sukses,” ujar Hassanudin.
Namun, kemeriahan fun run terdapat noda buat Pemprovsu. Ya, para atlet dan pelatih hingga saat ini belum menerima uang saku atau uang transport. Hitungan nyaris 2 bulan tertunggak. Hal ini tentu berdampak ke persiapan cabor-cabor yang ditargetkan meraih prestasi sebagai tuan rumah.
Ketua Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumatra Utara Muhammad Arief Fadhillah angkat bicara. Menurutnya dampak dari keterlambatan ini harus jadi perhatian.
“Keterlambatan dana dari KONI bukan hal yang baru. Apalagi ini menyangkut anggaran dari provinsi dalam hal ini Pemprov Sumut. Tahun lalu juga seperti ini, tapi sekarang ini dampaknya lebih besar, karena sudah mendekati PON yang tinggal hitungan bulan,” kata Arief, kemarin
Selain itu secara psikologis tentunya juga mengganggu atlet. “Pastilah, kan mereka terima di akhir bulan. Jadi istilahnya mereka kerja dulu. Kalau sampai akhir Februari berarti 2 bulan sudah terlambat,” tambahnya.
Menurut Arief, dari sisi atlet hal ini tentu berdampak ke operasional mereka. Di luar itu, yang lebih berdampak adalah dalam hal program.
“Kita tahu gak mungkin Pemprov pasti keluarkan satu-satu. Pasti secara keseluruhan anggarannya. Berdampak ke program. Kalau cerita cuma kabarnya anggaran Rp90 miliar, dibagi 1.400 atlet dan pelatih sangat-sangat tidak mungkin mengejar prestasi. Tentu jadi cerita yang sering dengar soal anggaran daerah-daerah luar khususnya Pulau Jawa sampai ratusan miliar. Mereka leluasa membuat program, TC luar negeri,” tambah Arief.
You must be logged in to post a comment Login