NEWS
Gagasan Pers Diingatkan Ikut Jaga Konduksifitas Pemilu 2019
Ket foto : Editor’s Forum dengan tajuk Media Bermartabat untuk Pemilu Berkualitas di Grand Inna Bali Beach.
Denpasar, JARRAKPOS.com – Kepala Pusat Penelitian Aptika dan IKP Balitbang SDM Kominfo Wiryanta mengajak insan pers menjaga kondusifitas pemberitaan dalam menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. “Pers agar mengutamakan kepentingan publik sehingga menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman berita bohong (hoax),” kata Wiryanta di Denpasar, Rabu (29/8).
Hal itu disampaikan Editor’s Forum dengan tajuk Media Bermartabat untuk Pemilu Berkualitas di Grand Inna Bali Beach. Pada kesempatan itu menghadirkan empat narasumber yakni Ketua Dewan Pers 2010-2016 Prof Bagir Manah, Wakil Ketua Dewan Pers 2010-2014 Bambang Harymurty, Anggota dewan Pers 200-2013 Agus Sudibyo dan Tenaga Ahli Ditjen IKP Ahmed Kurnia.
Menurutnya, pers dan pemilu memiliki esensi yang penting dan keduanya punya kedudukan dan peran yang strategis. “Satu sama lain saling menguatkan sehingga proses Pemilu jangan sampai mengakibatkan masyarakat kita terpecah belah,” ujarnya. Dengan hal tersebut diperlukan upaya yang serius dari semua pihak ternasuk pers untuk melakukan pengawasan dan evaluasi proses pemilu.
Upaya itu juga agar media massa jurnalistik yang bermartabat juga harus bermedia sosial yang santun dan bermartabat. “Bila pers sebagai media mainstream memainkan peran baik dan bertanggung jawab maka pemilu akan berjalan dengan baik. Pemilu milik kita bersama dan kebutuhan semua rakyat untuk berdemokrasi sesuai hati nurani masing-masing,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers 2010-2016 Prof Bagir Manah mengharapkan media massa agar tetap menjaga kualitas pemberitaan sesuai dengan kode etik jurnalistik. Mengedepankan karya-karya intlektual dan indepensi sehingga publik merasakan betul kehadiran pers di tengah-tengah perkembangan media sosial akibat pengaruh internet. Pers yang merupakan mata telinga masyarakat agar memiliki gagasan yang mampu membawa perubahan dan pencerdasan publik.
Berdasarkan riset dari Edelman Trust Barometer Global Report 2018, tingkat kepercayaan masyarakat di Indonesia terhadap media massa masih cukup tinggi.
Sebanyak 71 persen responden masih percaya media massa sebagai sumber informasi, sehingga mereka masih menggunakan media masa sebagai rujukan informasi. “Ini modal bagus untuk melanjutkan bisnis media massa di tengah banyak yang pesimis terutama media cetak,” imbuh Agus Sudibyo,
Sedangkan Ketua PWI Bali, Putu Wirata Dwikora mengatakan, keberadaan media massa dapat menyadarkan masyarakat akan pengaruh media sosial yang negatif karena saat ini peran media sosial juga sangat besar. “Pers memberikan kontribusi besar untuk pemilu yang berkualitas,” katanya. aya/eja/ama
You must be logged in to post a comment Login