Connect with us

    DAERAH

    Geng ABG Ini Ternyata Sudah 2 Kali Lakukan Penyerangan di Denpasar

    Published

    on

    DENPASAR – Sekelompok  anak baru gede (ABG) yang melakukan pengeroyokan dan penusukan terhadap dua orang di Jalan Pulau Buton, Denpasar, berhasil ditangkap.

    Dari hasil pemeriksaan, geng ABG ini sudah pernah melakukan penyerangan serupa di dua tempat.

    Sebelumnya mereka terlibat aksi penyerangan di Jalan Kebo Iwa, Denpasar, Selasa (6/6/2017).

    Petugas menangkap WS (16), AS (16), KP (15), ES (16), SA (16) dan HW (17) yang terlibat pengeroyokan dan berujung pada penusukan terhadap Hendrik Hoke Radja (26).

    Advertisement

    Dari keterangan mereka, polisi juga menemukan bukti kuat bahwa mereka juga ikut terlibat pada kasus pengeroyokan di Jalan Kebo Iwa, Denpasar.

    Saat itu kelompok ini pernah melakukan aksi serupa terhadap pemuda, Irwan Para (23) di depan Bakso Dugem, Jalan Kebo Iwa, Denpasar Selasa (6/6/2017) lalu.

    Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Gede Sumena mengatakan ada dua tersangka lain yang juga ditangkap yakni JP (16) dan SD (16).

    Sementara itu pelaku yang menusuk Irwan berinisial SG (17).

    Advertisement

    “Ternyata pelaku pengeroyokan di Jalan Pulau Buton sama dengan kasus pengeroyokan di Jalan Kebo Iwa,” jelasnya didampingi Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aan Saputra, Senin (19/6/2017).

    Kata dia, penusukan yang terjadi sama-sama menggunakan pisau lipat berwarna silver milik seorang tersangka, yakni H.

    “Kasus yang di Pulau Buton, Denpasar, pelaku penusukan dilakukan oleh H. Sedangkan di TKP kedua, penusukan dilakukan oleh S yang meminjam pisau lipat milik H,” jelasnya.

    Sajam yang dimiliki H dikatakannya dibeli dari sebuah toko dan dibawa setiap malam saat jalan-jalan untuk melindungi diri.

    Advertisement

    Menurutnya, dua kejadian ini terjadi dipengaruhi oleh libur panjang sekolah serta pengawasan orangtua yang sangat minim.

    “Bisa jadi karena libur panjang ini, sehingga para remaja ini jalan-jalan hingga larut malam,” ucapnya.

    Selain itu, para pelaku memiliki latar belakang broken home sehingga sangat jarang mendapatkan kasih sayang langsung orangtuanya.

    “Saya imbau kepada orang tua untuk menyempatkan diri berkomunikasi kepada anaknya agar mendapatkan kasih sayang. Ini untuk menghindari masalah-masalah seperti ini,” tegasnya.

    Advertisement

    Saat ini penyidikan atas kasus kekerasan ini masih didalami kepolisian.

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply