DAERAH
Gubernur Koster Akhirnya Larang Tajen dan Pengarakan Ogoh-ogoh Seluruh Bali

Denpasar, JARRAKPOS.com – Gubernur Bali, Wayan Koster mengeluarkan surat Intruksi Gubernur Bali Nomer: 267/01-B/HK/2020 tentang pelaksanaan rangkaian hari suci Nyepi tahun Saka 1942 di Bali. Pertama, menyampaikan bahwa masyarakat dilarang atau tidak melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh, dalam bentuk apa pun dan di mana pun.

1bl-ik#19/3/2020
Kedua, Upacara Malasti/Makiyis/Malis, Tawur Kasanga, dan Pangrupukan dilaksanakan dengan melibatkan para Petugas Pelaksana Upacara dalam jumlah yang sangat terbatas. Paling banyak 25 (dua puluh lima) orang, yakni hanya untuk pelaksana utama, yaitu: Pamangku, Sarati, dan pembawa sarana utama.
Surat Edaran ini ditujukan sekaligus mengintruksikan Bupati/Walikota se-Bali, Parisada Hindu Dharma Indonesia Se-Bali, Majelis Desa Adat Se-Bali dan Bandesa Adat/ Kelihan Desa Adat Se-Bali untuk menindaklanjuti di daerahnya masing-masing.

1bl-ik#20/3/2020
Selain itu Gubernur Bali juga mengeluarkan Surat Edaran Nomer : 730/8125/Sekret tentang pembatasan kegiatan keramaian sabung ayam (tajen). Menyikapi perkembangan penyebaran penyakit Covid-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan. Sehingga masyarakat harus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan Social Distancing (menjaga jarak).
Dalam surat tersebut disampaikan agar seluruh masyarakat Bali menghentikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa/keramaian termasuk sabung ayam (tajen). Juga meminta aparat penegak hukum melaksanakan pemantauan, pengawasan, dan penertiban untuk memastikan upaya pencegahan Covid-19 dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. eja/ama