Connect with us

    DAERAH

    Gubernur Koster Harap 60 Persen Penduduk Bali Siap Bertani

    Published

    on


    Denpasar, JARRAKPOS.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, salah satu kebijakan yang tengah disusun pihaknya saat ini adalah memprioritaskan sektor pangan. “Visi saya adalah pengelolaan dari hulu ke hilir, dan kami sangat butuh pengetahuan para ahli pangan untuk mewujudkan itu,” kata Gubernur Koster pada acara gala dinner dan malam kesenian 16th Asian Food Conference 2019, di Jayasabha Denpasar, Kamis (17/10/2019) malam.

    Baca juga : Ny Putri Koster: Intensifkan Interaksi Keluarga dengan Bertatap Muka

    Ia menyebutkan, selama ini kebijakan pemerintah banyak bertumpu di hulu. “Tapi setelah ada hasil, malah tidak diurus dengan baik. Musim jeruk, manggis, anggur, harganya jatuh saat panen. Petani kurang sejahtera. Ini harus diurus lengkap secara menyeluruh,” ujar pria kelahiran Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.

    Dilanjutkannya, kebijakan yang tertuang dalam Pergub 99 tahun 2018 tentang pemanfaatan dan pengelolaan hasil pertanian, perlu dukungan para ahli. “Kami perlu banyak bergaul dengan ahli pangan untuk mengembangkan industri pengolahan pangan serta membuat sentra-sentra pengolahan pangan,” katanya.

    Advertisement

    Baca juga : BANI Bali Nusra Dikukuhkan, Ny Putri Koster Dorong Perlindungan Hak Cipta Kerajinan Bali

    Gubernur Koster menguraikan, kontribusi sektor pertanian dan pangan baru menyumbang 14,5 persen dari total pendapatan Bali, di mana sektor pariwisata telah menyentuh angka 69 persen. “Kami ingin mengubah ini, agar tidak timpang. Nilai tukar hasil komoditi petani masih kecil. Perlu hilirisasi pertanian untuk pengembangan sektor pangan di Bali,” ujarnya, menandaskan.

    Untuk itu, Gubernur Koster mengaku akan mengundang para ahli untuk berdiskusi dan mencari solusi. “Perlahan, kami akan menggeser ketergantungan pada pariwisata ke sektor primer seperti pertanian. Berkaitan dengan itu, dari total 4,2 juta penduduk Bali, 60 persen di antaranya diharapkan mampu berprofesi sebagai petani, sehingga punya pondasi ekonomi untuk jangka panjang,” ucap Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali.

    Baca juga : Warga Miskin di Jembrana Hidup Morat Marit, Dinas Sosial Bali Sambangi Ketut Rasi

    Advertisement

    Sementara itu, Prof Umar Santoso, presiden The Federation of the Institute of Food Science and Technology in ASEAN (FIFSTA) mengatakan, pihaknya yang juga mewakili perhimpunan ahli pangan Indonesia, mengapresiasi tinggi gala dinner yang diselenggarakan Gubernur Bali. “Kami berharap bisa mendapatkan banyak manfaat dari penyelenggaraan konferensi di Bali,” ujarnya. mas/ama/*