EKONOMI
Gubernur Koster Hentikan Semua Energi Fosil dan Minyak di Bali, Tolak Tawaran Kementrian ESDM Tambah 500 Megawatt dari PLTU Paiton
Denpasar, JARRAKPOS.com – Gubernur Bali, Dr.Ir. Wayan Koster, MM., segera mewujudkan Bali Mandiri Energi Bersih dengan menghentikan semua energi fosil dan minyak. Upaya itu diwujudkan dengan Pemprov Bali telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Bali Tahun 2020-2050; Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih; dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dengan maksud agar pembangunan energi di Bali sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Sebagai bukti, lanjut Koster, kini sedang dibangun energi bersih di Pulau Dewata yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Pesanggaran, Kota Denpasar berkapasitas 2 X 100 MW; Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap juga sudah berjalan; hingga penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai juga mulai berjalan di Bali. “Jadi semua energi fosil dan minyak di Bali akan dihentikan serta akan bertransisi ke gas, agar energi di Bali ini ramah lingkungan,” papar Gubernur Koster, saat membuka Musyawarah Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional (Hiswana) Minyak dan Gas Bumi DPC Bali di Sanur, Denpasar, Rabu (19/10/2022).
Sebagai destinasi wisata dunia Bali harus memiliki ketersediaan energi yang memadai, dan memastikan tidak terjadi pemadaman listrik secara bergilir. Untuk itu, Bali Mandiri Energi harus benar – benar bisa terwujud dan sumber dari pembangkit tenaga listrik dari Bali. “Bali harus mampu memenuhi kebutuhan energi dalam jangka panjang secara berkelanjutan. Tidak saja untuk kebutuhan domestik masyarakat Bali, tapi juga untuk memenuhi industri pariwisata,” tegas Gubernur Koster juga menuturkan bahwa dia sempat dirayu oleh Kementrian ESDM terkait penambahan energi listrik sebesar 500 Megawatt yang hendak disalurkan dari luar daerah ke Bali.
“Tawaran itu saya tolak, dan tegaskan bahwa sumber energi dari PLTU Paiton tidak akan difungsikan sebagai saluran utama. Apabila Bali nanti sudah mampu pembangkitnya memenuhi kebutuhan listrik, sehingga sumber listrik dari Paiton akan saya fungsikan sebagai reserve sharing ketika terjadi masalah di Bali,” ujarnya. tim/ama/tra
You must be logged in to post a comment Login