DAERAH
Gubernur Koster Posisikan Guru Jadi Kunci Kesuksesan Pemerintahan
[socialpoll id=”2522805″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Ribuan guru menghadiri Peringatan HUT ke-73 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2018 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Senin (26/11/2018). Mengangkat tema “Mewujudkan Guru Sebagai Penggerak Perubahan Kenuju Indonesia Cerdas Berkarakter dalam Revolusi Industru 4.0” para guru dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional. Hadir dalam acara tersebut Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusumawardhan, Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta dan Rektor IKIP PGRI Bali serta beberapa pejabat di bidang pendidikan lainnya.
Ketua PGRI Bali Drs. I Gde Wenten Aryasuda, M.Pd saat membacakan sambutan Ketua PGRI pusat mengatakan, PGRI hadir bukan hanya ikut serta memperjuangkan kedaulatan negara tetapi juga berperan melawan kebodohan dan keterbelakangan. Mengangkat harkat dan martabat guru dalam era industri 4.0, sistem pendidikan nasional dihadapkan pada tantangan yang sangat kompleks. Untuk itu guru juga diharapkan mampu menjaga kualitas PGRI sebagai organisasi profesi yang mampu melahirkan gagasan dan pemikiran serta memberi masukan terhadap pembenahan persoalan guru di tanah air. “Kami mohon para guru dan para pengurus PGRI di semua tingkatan mengawal perjuangan dan aspirasi para guru atau pendidik dan tenaga kependidikan, dalam mewujudkan profesionalisme guru. Kesejahteraan dan perlindungan dengan mengedepankan dialog berbasis kata santun dan bermartabat tanpa membedakan status guru,” paparnya, seraya berharap para guru mampu menjadikan PGRI sebagai rumah besar pendidik dan tenaga kependidikan dalam memperjuangan aspirasi, tempat berbagi dan menyambung tali silahturahmi menyebarkan kebaikan pada negeri.
Baca juga :
Sambut Hari Guru, Equity Life bersama Bank BPD Bali Siapkan Asuransi Bagi Guru di Bali
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Koster mengatakan, semua negara yang berhasil maju dalam berbagai bidang kunci keberhasilannya ada pada bidang pendidikan. Oleh karena itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini menilai guru memiliki posisi yang sentral dan sangat strategis untuk membangun dunia pendidikan. Apalagi, menurutnya pendidikan di Bali ke depan dicanangkan untuk membangun daya saing agar SDM Bali kompetitif dalam memasuki dunia persaingan yang sangat ketat di era globalisasi. “Kalau kita mau memajukan suatu negara itu kuncinya satu adalah bagaimana pendidikan itu maju, berkualitas. Tidak ada negara yang berhasil pendidikannya tanpa guru yang berkualitas,” katanya.
Mantan Anggota Komisi X DPR RI tiga periode yang membidangi pendidikan ini juga mengatakan dengan adanya UU Guru dan Dosen, tingkat kesejahteraan guru sudah cukup memadai. Namun ke depan Ia menilai perlu ada insentif lain untuk memberikan motivasi lebih besar kepada para guru agar semakin berprestasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Koster juga menyampaikan sejarah lahirnya UU Guru dan Dosen dimana sebagai Anggota DPR RI. Usai dilantik menjadi anggota DPR tahun 2004 Koster berperan sangat besar dengan melibatkan PGRI merumuskan rancangan UU sehingga pada tahun 2005 lahir UU Guru dan Dosen. “Adanya Undang-undang Guru dan Dosen kesejahteraan guru dirasa sudah cukup memadai. Kedepan harus ada insentif lain untuk memberikan motifasi yang lebih besar kepada guru agar semakin berprestasi dalam melaksanakan tugasnya. Begitu pula guru honor tentunya harus menjadi perhatian serius kedepan dari sisi kesejahteraan,” ungkapnya.
Baca juga :
Dalam acara peringatan ini, Gubernur Koster juga menyampaikan kepada guru visinya di bidang pendidikan. Salah satunya wajib belajar 12 tahun yang secara bertahap akan dimulai pada tahun 2019. Ia juga akan membangun sekolah sejenis SMA Bali Mandara di daerah lain dan perlunya memberikan perhatian kepada sekolah swasta. Selain itu ia ingin memasukkan konten kearifan lokal ke dalam sistem pendidikan di Bali. “Konten pendidikan akan kami perbaharui dengan kearifan lokal,” ujarnya. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login