Foto : Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membuka secara resmi Mahasabha ke-VI Paragotra Sentana Dalem Tarukan.[socialpoll id=”2481371″]
BANGLI, JARRAKPOS.com – Sebagai salah satu komunitas tradisional spiritual, Paragotra Sentana Dalem Tarukan (PGSDT sudah berkontribusi terhadap pembangunan kemasyarakatan dan keagamaan di Bali. “Tapi seiring perkembangan jaman perlu juga dilakukan evaluasi internal dalam pembinaan umat dan pasemetonan, sehingga para pratisentana tidak terlena dengan masa lalu dan bisa menghadapi tantangan saat ini maupun masa depan,” ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membuka secara resmi Mahasabha ke-VI Paragotra Sentana Dalem Tarukan yang turut dirangkaikan dengan HUT PGSDT ke-49 dan Dharma Shanti Nyepi di wantilan Dharma Kerthi Mandala Pura Kawitan Dalem Tarukan Desa Pulasari, Tembuku, Bangli, Minggu (25/3/2018).
“Sebagai warih Ida Dalem Tarukan, yang patut diwarisi adalah apinya bukan debunya. Kalau mewarisi apinya itu yg bermanfaat. Jangan ajarkan untuk bernostalgia terus, ajarkan agar pratisentana bekerja keras, cerdas, disiplin tinggi, karakter kuat berpegang teguh pada dharma sehingga menjadi pratisentana yang “sakti” yang bisa menghadapi tantangan saat ini dan masa depan, bukan masa lalu. Inilah tantangan para pengurus, tidak usah muluk-muluk, fokus pada pembangunan SDM, jika ada pratisentana yang miskin dan tidak mampu bersekolah, angkat dan sekolahkan mereka, bangun kepedulian terhadap sesama, itu baru pasemetonan namanya,” tegas Pastika yang disambut dengan applaus meriah para peserta.
Lebih jauh, Gubernur Pastika juga mengharapkan pasemetonan tidak menjadi sekat pemisah kehidupan beragama di Bali, namun sebaliknya pasemetonan bisa memperkuat persatuan masyarakat Bali. “Bali itu kecil, jaman dahulu Bali hancur karena kita terpecah, oleh karena itu jangan bangun tembok, bangunlah jembatan agar masyarakat Bali bersatu,” ujar Pastika. Sementata itu Ketua Umum PGSDT Nyoman Gunawan menjelaskan organisasi yang anggotanya pasemetonan PGSDT bertujuanuntuk menjaga bhisama yang diwariskan leluhur berdasakan bhakti dan sradha. Ia berharap Mahasabha yang digelar bisa menampung seluruh aspirasi pratisentana dan melaksanakan evaluasi program yang sudah berjalan. Ditambahkan Ketua Panitia Mahasabha Gede Suparta, bahwa perencanaan program pembangunan berikutnya akan difokuskan sesuai arahan Gubernur Bali yakni diantaranya pembangunan penguatan SDM semisal sertifikasi kompetensi yang dimiliki dan penguatan pembangunan daya saing di era globalisasi, yang dirancang dalam program kerja jangka pendek, menengah dan panjang.
Lebih jauh Ia merinci jumlah total anggota PGSDT mencapai 17.900 kk lebih yang tersebar di 668 perkumpulan Dadya di Bali dan bahkan sudah menyebar ke luar Bali seperti Sulawesi Tengah, NTB, Papua, Lampung dan provinsi lainnya. mas/ama
You must be logged in to post a comment Login