EKONOMI
Hadapi Kompetisi Era Digital, HIPMI Bali Genjot Usaha Ekonomi Kreatif di Bali
[socialpoll id=”2522805″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, Dr.dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK ingin menggenjot perkembangan dan kemajuan ekonomi kreatif di Bali. Mengingat selama ini, ekonomi kreatif akan menjadi nilai ekonomi yang berbeda dalam memenangkan persaingan usaha menyambut era digital.
“Ekonomi kreatif ini terus diasah dengan terus melakukan inovasi dan kreativitas yang menyesuaikan dengan pangsa pasar yang ada,” kata Darmaputra di Denpasar, Senin (12/11/2018).
Hal itu juga sempat disampaikan ketika acara HIPMI Sharing yang mengusung tema “Liku-Liku Industri Kreatif” di Bali, Jumat (9/11/2018) yang menghadirkan narasumber Badan Kreatif (Bekraf) Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif, Wawan Rusiawan dan Dosen & Praktisi IT Sephy Lavianto. HIPMI Sharing ini dikatakan terus rutin diadakan dalam setiap tiga bulan )sekali, sekaligus untuk mempererat persaudaraan dan kekeluargaan anggota HIPMI. Kegiatan itu juga diharapkan menambah pengetahuan anggota dalam menghadapi persaingan ekonomi yang semakin kompetitif.
Baca juga :
Peringati Hari Pahlawan HIPMI Bersama IPC dan BGC Berjuang Donor 100 Kantong Darah
Untuk itulah, disebutkan pengusaha bisnis kecantikan ini, sengaja menghadirkan narasumber maupun senior HIPMI Bali guna melakukan sharing atau berbagi pengalaman bisnis menghadapai persaingan era digital. Pengalaman itu dapat dijadikan pembelajaran yang berarti dalam mengembangkan usaha dalam era digital.
“Selain itu, melalui ajang ini harus mampu mewujudkan sebuah kolaborasi yang apik, mengingat anggota HIPMI memiliki beragam bisnis dan usaha agar mampu tetap bersaing di era digital saat ini. Bisnis atau usaha teman-teman HIPMI ada di bidang kuliners, digital atau pun sektor pariwisata,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Panitia Sonya Castalia Fernandez menambahkan, pihaknya akan kerjasama dengan Bekraf dalam mengebangkan usaha ekonomi kreatif HIPMI. Upaya itu dilakukan agar mampu menghasilkan produk yang berkelas nasional maupun internasional. Selain itu, produk-produk kreatif tersebut juga akan diajukan Hak Kekayaan Intlektual (HKI).
“Upaya ini kita harapkan dapat melindungi produk kreatif dari pembajakan dan menambah nilai produk,” jelasnya. Pada kesempatan itu, HIPMI Bali juga menghadirkan mahasiswa agar mereka tertarik menekuni dunia usaha. aya/ama
You must be logged in to post a comment Login