POLITIK
Hadiri Bedah Buku di Jaya Sabha, Agung Manik Danendra (AMD) Segera Luncurkan Buku “Birokrasi Pemerintah Vs Generasi Millenial”
[democracy id=”3″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Dalam perhelatan politik di tanah air khususnya Bali, berpolitik dengan demokrasi haruslah bermartabat. Branding seseorang dalam politik tidak bisa dibentuk secara instan, kecendrungan akan terjadi kamuflase. Masyarakat sekarang di era millenial membutuhkan produk politik yang nyata dan kandidat yang tidak hanya populis atau punya elektabilitas super, namun masyarakat millenial membutuhkan kandidat yang memberikan rasa kepastian untuk menghadapi masa depan. Ini memang sekilas masukan dari Agung Manik Danendra (AMD), saat peluncuran dan bedah buku yang ditulis oleh sesama rekan Notaris, DR. Pria Dharsana SH, MHum di Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (20/12/19).
Buku yang dibedah oleh Narasumber, DR. Palguna, DR. Tuni Sakabawa, Putu Suasta, MA dihadiri akademisi dan masyarakat Bali memang patut dibaca publik. “Isinya sangat padat, termasuk tata cara pengelolaan pemerintah yang baik,” demikian disampaikan DR. Palguna yang dikenal Hakim Konstitusi ini dalam sekapur sirihnya sambil melirik AMD berucap “Gung harus memahami persoalan-persoalan masyarakat, menyelesaikan dengan kebijakan terencana,” katanya. Barangkali narasumber mengetahui popularitas AMD yang akan maju di Pilwali Kota Denpasar. Penulis Buku, DR. Made Pria Dharsana kekhawatirannya akan “racun mematikan” yang kerap bersembunyi di dalam ideologi populisme. “Populisme memang ancaman serius bagi Demokrasi. Politisi pengusung populisme yang berhasil meraih kekuasaan memiliki kecendrungan otoriter,” tegas Made.
Baca juga : Meriah HUT ke-55 Partai Golkar di Sanur, “AMD Tanam Bibit Pohon dan Mancing Lele Bareng Masyarakat Denpasar”
AMD yang juga senang menulis buku ini menghadiri acara dari awal sampe akhir. “Buku ini bercerita tentang kegelisahan anak bangsa, perlu dibaca karna penting apalagi yang memposisikan dirinya sebagai orang penting,” ujar AMD, penulis buku Bali Merancang Masa Depan yang dibedah oleh Wiranto, Prof DR Rahyuda, Prof DR Ramantha, DR, Hj Marwah Daud Ibrahim, yang dikenal punya wawasan luas dan intelektual tinggi yang sangat mengerti dengan seluk beluk investasi daerah dan asing ini, ingin “Ngayah” mengabdikan ilmu dan Pengalaman serta mendedikasikan pengabdian untuk Perubahan Kota Denpasar. Terobosan program kerja prioritas AMD ini, akan mampu mengantarkan Kota Denpasar sejajar dengan kota international lainnya di dunia. Selaim itu, memang hoby menulis diwariskan dari ayahnda yang seorang tokoh pendidikan dan kebudayaan Bali. Karya-karya tulis ayahndanya sampe sekarang masih dikenang oleh masyarakat, seperti Kejar Paket A di era tahun 70-an. Yang menarik cerita Si Kuncung Anak Sekolahan, masih tersisa dibenak AMD, karena ikut mengetik karya sang Ayah saat masih di bangku SD.
Karya tulis AMD pun mengenai Budidaya Rumput Laut mendapat juara satu saat duduk di bangku kelas I SMP. “Tubuhmu tiada suatu waktu tapi karyamu ngak akan habis dimakan waktu,” ini kalimat ayahnda yang selalu diingat AMD. Semenjak di bangku sekolah, mahasiswa, menggeliuti organisasi dan sampai sekarang penggiat organisasi sosial ke masyarakat, AMD pun tak berhenti menulis. Buku yang rencana diluncurkan pada Januari 2020 berjudul “Birokrasi Pemerintah Vs Generasi Millenial”. Buku yang bercerita tentang “Pilihan” ini, akan membuka penyelesaian persoalan masyarakat di era milenial. Sambung AMD yang digadang-gadang Parpol Koalisi mengikuti perhelatan Pilwali Denpasar 2020. Terkait Pilwali Denpasar, AMD mengakui sudah sangat siap dengan strategi OOOK (Otak Otot Ongkos Koalisi) untuk memenangkan Pilwali Denpasar.
Baca juga : Sujud Leluhur di Hari Pagerwesi, “AMD Mohon Restu di Jaya Sabha”
Apalagi AMD yang mendapat support penuh dari kaum millenial Denpasar ini yang popularitas elektabilitas trus meroket dikenal luas Cawali Kota Denpasar tangguh dengan strategi OOOK. AMD yang bernama lengkap DR. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, SH,MH,MKn, Anak Millenial Denpasar yang mendengungkan ketrampilan 4.C (Communication, Collaboration, Critical dan Creativity) untuk kaum millenial masyarakat Bali. Terbukti selama ini tidak hanya populer, namun elektabilitasnya sudah melebihi 75 persen. Bahkan diprediksi oleh para pengamat politik dan tokoh masyarakat bisa melampaui 80 persen, karena masyarakat Kota Denpasar, terutama generasi millenial mengharapkan perubahan di Kota Denpasar. tim/ama