Connect with us

    NEWS

    Hari Jadi Ke-31, PT. BPR Khrisna Dharma Adipala Bangun Kerjasama dan Kekompakan Tim

    Published

    on

    Bangli Jarrakpos.com. Hari jadi ke-31 PT. BPR Khrisna Dharma Adipala dirangkai dengan sejumlah kegiatan. Setelah sebelumnya melakukan bakti sosial kali ini dilanjutkan dengan kegiatan outbound berbasis tim building yang digelar di obyek wisata air panas Toya Devasya Kintamani pada Sabtu (8/10/2022).

    Aktivitas tersebut dinilai sangat penting demi membangun kerjasama dan kekompakan tim sehingga kinerja karyawan semakin meningkat.

    Direktu Utama BPR Khrisna Dharma Adipala I Nyoman Sukarta disela-sela kegiatan mengatakan sangat penting untuk membangun suasana kerja yang baik demi kemajuan bersama.

    Kekompakan dan komunikasi harus dibangun antara sesama karyawan hingga tingkat pimpinan, sehingga pelatihan tim building sangat dibutuhkan untuk menguji dan membangun psikologis yang baik di dalam sebuah tim kerja.

    Advertisement

    “Tujuan pelatihan tim work adalah untuk membangun tim yang solid demi memenangkan persaingan. Kerjasama dan kecepatan dalam mengambil keputusan harus dimiliki para karyawan. Tindakan dan perintah juga harus jelas, dan bagaimanan menerima perintah dengan baik hal itu semua tercermin dalam kegiatan outbond tim building yang kami gelar,” ujarnya sambil mengatakan kegiatan outbound adalah salah satu kegiatan dari sejumlah rangkaian HUT Bank Khirsna, sedangkan puncaknya digelar pada Senin (10/10/2022).

    Pentingnya tim work demi kemajuan bersama juga disampaian komisaris sekligus PSP Bank Khrisna I Made Suarsa. Menurutnya saat ini pertumbuhan bank BPR sedang penuh dengan ujian, untuk itu pihaknya terus berupaya memperkuat SDM sehingga mampu bertahan dan menang dari persaingan.

    “Kami berusaha membangun tim yang kuat sehingga bank mampu tumbuh dengan baik, berketahanan, unggul, lincah, dan adaptif. Konsep ini sangat dibutuhkan demi menghadapi ketatnya persaingan dan karakter nasabah yang majemuk,” ujarnya.

    Suarsa mengaku Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Selain mempengaruhi pertumbuhan aset, kredit yang tersalurkan juga cukup terkoreksi, sehingga pihaknya lebih fokus dalam menyelesaikan kredit bermasalah dibanding melakukan ekspansi lebih. Alhasil persentase NPL dari bank ini berhasil ditekan hingga angka dikisaran 2,5 persen.

    Advertisement

    “Yang penting bukanlah pertumbuhan melainkan bagaimana menjaga kesehatan bank. Selama Covid kami fokus menekan kredit bermasalah sehingga tidak mempengaruhi kesehatan bank, setelah semuanya dirasa aman baru berbicara bagaimana menggenjot pertumbuhan dengan maksimal,” pungkasnya. (red /tim)