Connect with us

    NEWS

    Hari Purwanto : Tindakan Novel Cs, Hanya Mengecoh Langkah KPK RI yang Fokus Bekerja Melakukan Penyelidikan Formula E

    Published

    on

    Jakarta.Jarrakpos.com. Beberapa waktu lalu Plt. Jurubicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Ali Fikri, mengatakan bahwa penyelidikan Formula E Jakarta masih berjalan. Langkah yang diambil lembaga anti rasuah ini didukung Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto. Menurutnya, dalam keterangan hari Sabtu (11/6), KPK harus juga memeriksa Gubernur DKI Jakarta, Kadispora dan Bank DKI.

    Usainya perhelatan Formula E masih menyisakan polemik di benak masyarakat. Dorongan kepada KPK RI untuk segera memeriksa Gubernur DKI Jakarta, Kadispora dan Bank DKI atas dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E Jakarta terus bergulir dari berbagai elemen.

    Menilik pernyataan Ali Fikri selaku PLT Juru Bicara KPK RI bahwa “Penyelidikan Formula E Jakarta masih berjalan”, memberi sedikit harapan pada para pengawal dugaan korupsi Formula E.

    Pasalnya sampai saat ini KPK RI baru memanggil Ketua DPRD DKI Jakarta. Sedangkan dari sisi eksekutif dan pelaksana teknis belum ada pemanggilan kepada Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, juga Kadispora dan Bank DKI.

    Advertisement

    Hari Purwanto selaku Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) tetap mengawal kasus ini. Sayangnya Hari melihat adanya upaya negatif di sisi yang lain dari wks pegawai KPK RI yang gagal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Novel Baswedan.

    “Novel Baswedan justru sekarang menjerit untuk bubarkan KPK RI. Jelas terbaca adanya konflik kepentingan alias conflict of interest. Sudah tahu KPK RI sedang bekerja melakukan penyelidikan terhadap Formula E Jakarta, kok tanpa berpikir jernih dan rasional, Novel Baswedan melakukan tindakan pelemahan terhadap lembaga antirasuah yang pernah melambungkan namanya,” ungkap Hari.

    Pelemahan terhadap lembaga antikorupsi ini disaat sedang fokus terhadap penyelidikan dugaan korupsi Formula E Jakarta seakan membuat Novel Baswedan kebakaran jenggot.

    “Tampaknya Novel ingin menganggu langkah dan melakukan pelemahan terhadap KPK RI. Sejak revisi UU KPK tahun 2019 Novel Cs kan sudah menunjukkan sikap anti KPK. Segala cara dilakukan untuk mengesankan pelemahan, bahkan sampai gagal ikut TWK,” tutur Hari.

    Advertisement

    Hari Purwanto mendukung KPK RI di bawah Firli Bahuri yang kini sedang bekerja keras melakukan kerja-kerja optimalisasi. Termasuk berusaha menuntaskan berbagai kasus korupsi, bahkan gencar melaksanakan OTT.

    “Sayangnya terkesan buruk bagi Novel cs karena sakit hati tidak lolos TWK dengan jeritan bubarkan KPK. Pegangan Novel Cs untuk membubarkan KPK RI dari hasil survey hanya untuk mengecoh langkah KPK RI yang sedang fokus bekerja melakukan penyelidikan Formula E Jakarta,” imbuhnya.

    Hari Purwanto menganggap reaksi membabi buta Novel Cs justru membangkitkan solidaritas masyarakat yang mendukung langkah KPK RI saat ini. Terutama dukungan untuk optimalisasi program dan kerja-kerja pemberantasan korupsi.

    “Semoga penyelidikan dugaan korupsi Formula E Jakarta bisa cepat terselesaikan. Bukan hanya selesai dalam membongkar korupsi di Formula E saja, tapi juga membongkar kasus korupsi lainnya. KPK jangan gentar, tetap di jalan yang benar, rakyat selalu beri dukungan!” pungkas Hari.(red /kur)

    Advertisement