POLITIK
Hasil Peneropongan, Gubernur Koster Dipastikan Dua Periode
Denpasar, JARRAKPOS.com – Kinerja dan berbagai gebrakan inovasi pembangunan Gubernur Bali, Dr.Ir. Wayan Koster, MM memang tidak sangat populer, tetapi sudah mampu membuat pondasi kemajuan pembangunan Bali dengan Peraturan Gubernur (Pergub) yang telah ditelorkan bisa mengembalikan jati diri masyarakat Bali. “Saya lihat kinerja Pak Gubernur Koster sangat obyektif dan faktanya memang sangat bagus. Saya lihat perkembangan Bali saat ini memasuki era baru, tetapi Pak Koster tidak menghilangkan pondasi Bali yang sesungguhnya, seperti Pergub busana adat dan Aksara Bali,” demikian hasil peneropongan penekun spiritual yang juga tokoh politik senior dari Partai Hanura, Ida Bagus Ketut Kiana di Sanur, Denpasar, Jumat (25/10/2019).
Menurutnya gebrakan kinerja dan berbagai terobosan Gubernur Koster saat ini masih seumur jagung, namun sudah sangat dirasakan mamfaatnya dan mampu membius masyarakat Bali secara luas. Salah satunya Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali yang diberlakukan mulai 5 Oktober 2018 langsung mendapat apresiasi oleh masyarakat. “Pergub yang dikeluarkan Pak Gubernur langsung bisa diterima dan diapresiasi oleh masyarakat Bali. Artinya Pergub yang dirancang langsung oleh Gubernur Bali saat ini bukanlah hisapan jempol belaka,” tandas Anggota DPRD Kota Denpasar ini.
Baca juga : Faktor Logistik Kunci Pilwali Denpasar Tak Mudah Wujudkan Skenario Kotak Kosong
Terlebih lagi sepak terjang Gubernur Koster yang telah merivisi Perda Desa Pakraman bisa memperkuat desa adat di Bali. Bahkan, kebijakan Gubernur Koster tidak sepenuhnya pada Undang-Undang Desa, tetapi mengambil ke Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang aturannya lebih terbuka. Kinerja seperti itulah yang menjadikan Bali memiliki pondasi aturan menjadikan Bali modern yang tidak menghilangkan adat dan budaya sehingga bisa memajukan sektor pariwisata Bali. “Memang kinerja Pak Gubernur Bali saat ini belum kelihatan, seperti membangun infrastruktur. Tetapi beliau caranya benar menggali pondasi Bali di era baru ini dengan membuat peraturannya,” jelasnya.
Lebih lanjut Gus Kiana sapaan akrab mantan Ketua PNI Marhaenis ini menambahkan, Gubernur Koster yang berpaket dengan Wakil Gubernur, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) ini bisa disebut pasangan yang produktif, karena keduanya memiliki peran masing-masing. Dimana Wagub Cok Ace yang ahlinya dibidang pariwisata, sedangkan Gubernur Koster ahli dalam birokrasi dan politik. “Mereka berdua sangat produktif dilihat dari pemerataan tugasnya, jelas mengukir prestasi dan jasa,” pungkas Ketua Lembaga Bantuan Hukum DPD Partai Hanura Provinsi Bali tersebut. tra/ama