PARIWISATA
Heboh! Pemuda Desa Penarungan Parade “Mepayas Luh” di Jalan Raya

Ini sifatnya fun dan menghibur bukan seremonial, agar tidak ada salah tafsir dari warga lain. Dalam kegiatan tersebut kita sampaikan pesan moral, kita ingin laki-laki juga merasakan beban perempuan Bali yang betul-betul maksimal dalam melaksanakan kegiatan yang menyangkut tanggung jawab,” jelas Wayan Suyasa saat ditemui, Senin (6/10/2019) malam.

Bn-14/9/2019
Sehari sebelum parade mepeed laki-laki Wayan suyasa juga mengapresiasi kegiatan STT Acarya Perkasa yang menggelar kegiatan parade budaya melalui lomba tari-tarian dan dance. Kegiatan tersebut juga sebagai komitmen generasi muda banjar dalam ikut melestarikan potensi seni di desanya. Kegiatan lain yang juga dilaksanakan yakni lomba ngelawar yang diikuti STT se-Desa Penarungan. Kegiatan ini juga diharapkan agar generasi muda tidak hanya bisa menikmati lawar namun juga mampu membuatnya, sehingga tradisi ngelawar dapat terus dilestarikan.
Baca juga : APBD Badung Defisit, Anggaran Promosi Pariwisata Dipangkas
“Melalui kegiatan ini bagian dari perayaan H-1, mereka mengadakan lomba ngelawar mengundang seluruh STT di desa. Ada 9 STT desa yang hadir mengikuti lomba mebat. Dasarnya kita bangga karena bicara mebat atau membuat kegiatan tradisi yang turun-temurun dilakoni masyarakat Bali agar tidak punah.