PARIWISATA
Ibu Kota Negara Baru : Nusantara , Dwipantara, Cakrawala Mandala Dwipantara

Jarrakpos.com. Sejarah Indonesia mencatat mengenai nama Indonesia, yang digagas oleh pengacara Inggris James Richardson Logan dan ahli geografi Geoger Windsor Earl, pada abad ke 19.
Berasal dari nama Indus (Hindia) dan nesia (kepulauan). Sejak SD sebagain besar penduduk Indonesia sudah mendengarnya.
Sebenarnya jauh sebelum itu, untuk gugusan wilayah ini yang membentang dari Samudra India dan Samudra Atlantik, dan dilalui oleh dua alur laut Internasional, dikenal sebagai Dwipantara pada awalnya.
Kata Dwipantara dikenal pada masa pemerintahan Raja Kertanegara yang memerintah Singosari sekitar abad 12. Pada saat itu juga berkembang sebuah kerajaan yang besar di tanah Tiongkok yang lebih dikenal sebagai Kerjaan Mongol dengan DInasti Yuan.
Atas kekawatiran akan serangan Monglia, maka untuk wilayah Asia Tenggara (sekarang) dibuat sebuak kawasan pertahanan yang disebut Cakrawala Mandala Dwipantara.
Tidak banyak informasi tentang CMD ini, demikian juga Dwipantara untuk sebutan yang lebih besar dari Indonesia. Kemudian pada masa pemerintahan Majapahit dengan Senapati Gajah Mada, dikenal istilah Nusantara, yang diawali supah palapa.
Dwipantara dan Nusantara sebenarnya artinya sama, dwipa = negeri, pulau besar (sansekerta), nusa = pulau, tanah air, negari. Jadi nma Swarnadwipa, Jambudwipa, Jawadwipa, mengarah kepada hal yang lebih besar dari Nusa. Misalnya: Kepulauan Nusa Kecil yang kemudian menjadi NTB dan NTT.
Ahli tata negara dari UI menhusulkan agar nama Ibukota Baru Indonesia di Kalimantan bernama Nusantara sehingga nantinya menjadi DKI Nusantara, dan Jakarta akan menjadi DKE Jakarta (Daerak Khusus Ekonomi=DKE). Konon menurut beberapa sumber, Presiden sudah menyetujui nama “Nusantara”, yang bila benar tentu saja akan dibuatkan UUnya.
Bila RUU itu benar benar dibahas, pemerintah akan meminta masukan dari berbagai pihak termasuk Parisada.
Alternatif lain nama Ibukota Negara Indonesia di Kalimantan: CAKRAWALA MANDALA DWIPANTRA atau Dwipantara.
Sungguh menggembirakan yang mengusulkan nama Nusantara adalah seorang ahli non Hindu dan yang merancang desain istana adalah seorang Hindu. Sebuah sejarah berulang, yang merancang Masjid Istiglal dan Lagu kebangsaan Indonesia.
Akan mendapat banyak respon dari masyarakat Indonesia, tentunya apabila namanya kemudian menjadi CMD, atau Dwipantara atau Nusantara.
Menelisik sejarah, nama Jakarta awalnya adalah Jayakarta yang berasal dari Bahasa Sansekerta, kemudian disingkat menjadi Jakarta oleh orang orang Demak dan Cirebon.
Nama lain Jakarta: Batavia, Sunda Kelapa. Pastinya, apapun nama Ibukota Negara Indonesia, tergantung pada pemerintah dan rakyat Indonesia. Semoga Indonesia semakin Maju.
Bila bukan nama Ibukota nama Istana Negara adalah CAKRAWALA MANDALA DWIPANTARA dsn Nama Ibukota, Dwipantara atau Nusantara.Rahayu…
Sumber : I Ketut Adnyana (Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat)
Editor : Kurnia
You must be logged in to post a comment Login