PARIWISATA
IHGMA Bali Siapkan SDM Pariwisata Unggul, Harap Bali Dapat Perhatian Khusus
Badung, JARRAKPOS.com – Mengisi kemeriahan HUT ke-75 RI, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali menggelar Diskusi Merah Putih mengangkat tema ‘Peran Kepemimpinan di Industri Perhotelan Dalam Mendukung SMD Unggul Indonesia Maju’ di Hotel Sovereign, Kuta, Badung, Senin (17/8/2020). “Kita memerlukan peran kepemimpinan yang patriotisme, berkelanjutan di dalam menegakkan dan menetapkan nilai-nilai kepemimpinan untuk menjaga pariwisata Bali agar berkelanjutan,” ujar Ketua IHGMA Bali, I Nyoman Astama, SE.,MM.,CHA., saat membuka acara.
Astama menegaskan anggota IHGMA Bali harus konsisten dan memiliki komitmen menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya masing-masing. Seorang leader (pemimpin) ditegaskannya harus mampu memberikan nilai tambah dalam berorganisasi, di lingkungan perusahaan masing-masing mapun untuk karyawan. Mengedepankan antusiasme terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang membuat kepariwisataan Bali terpuruk. “Tetap menumbuhkan kepositifan dan semangat spirit yang bisa memberikan harapan kepada bawahannya,” ungkap Astama.
Mampu menghadirkan penyesuaian dan membaca tren dan cunsumer behavior di tengah pandemi. Memastikan pemberlakukan standar SOP yang disesuaikan juga diharapkan kedepan semakin banyak GM hotel yang bergabung untuk mewujudkan SDM unggul di sektor pariwisata. “Kita harapkan anggota IHGMA ini kedepan bertambah terus. Semua hotel yang memiliki GM, hotel manager maupun villa manager masuk menjadi anggota kita, karena ini kesempatan kita berorganisasi dan melakukan networking dan meningkatkan profesionalisme sebagai pimpinan di hotel. Juga dalam upaya meningkatkan kualitas pariwisata Indonesia khususnya di bidang perhotelan,” tandas Astama.
Meningkatkan kepariwisataan yang berkualtas juga ditegaskannya harus didukung, produk, pelayanan dan tata kelola atau manajemen yang baik. Untuk itu diperlukan peningkatan kualitas melalui sertifikasi dan kompetensi baik melalui jalur akademik maupun jalur fokasi seperti halnya yang dilakukan IHGMA bekerjasama dengan IPB (Institut Pariwisata dan Bisnis) International yang menjadi partner dari AHLEI (American Hotel & Lodging Educational Institute). Selanjutnya juga disampaikan Astama, kesiapan Pemerintah Provinsi Bali melakukan aktivasi untuk geliat pariwisata mampu menjadi pertimbangan pemerintah pusat agar Bali bisa diperlakukan berbeda.
“Dari kesiapan lokal, aktivasi domestik ini suatu bukti kesiapan kita untuk mancanegara ini bisa (dibuka, red). Ini suatu hal yang sangat prinsip bagi saya kira bagaimana upaya kita untuk bisa mendorong pemerintah bisa memperlakukan Bali berbeda dengan yang lainnya. Karena di Bali ini kita memiliki Satgat Gotong Royong yang memonitor pelaksanaan SOP yang sudah diterapkan oleh pemerintah,” tandasnya lanjut menyampaikan harapan agar pemerintah pusat melakukan upaya travel bubble dengan negara-negara yang mau ke Indonesia khusunya Bali.
Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua (Dewan Pimpinan Pusat) DPP IHGMA, I Made Ramia Adnyana, SE.,MM.,CHA., yang juga hadir sebagai salah satu narasumber mengatakan, peningkatan SDM unggul di sektor pariwisata terus digalakkan untuk mewujudkan kepariwisataan Bali yang berkualitas dan berkelanjutan. Untuk itu ia berharap ekonomi Bali yang sebagian besar digerakkan sektor pariwisata mampu menjadi pertimbangan pemerintah pusat agar memberikan perhatian khusus terhadap Bali. Ia menegaskan dengan adanya penundaan pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara tanggal 11 September 2020 mendatang, pemerintah pusat diharapkan mampu menyajikan dukungan agar pariwisata Bali tetap bertahan.
“Dengan tidak dubukannya sektor mancanegara untuk Bali kami berharap pemerintah pusat memikirkan alternatif terutama aspek domestic market dibuka sebesar-besarnya untuk datang ke Bali. Terutama dari instansi pemerintah dan asosiasi dan juga koorporasi dan BUMN yang ada di pusat supaya kegiatan-kegiatannya diarahkan ke Bali. Melalui cara inilah pemerintah pusat mampu membantu Provinsi Bali yang dalam hal ini paling terdampak akibat Covid-19,” harapnya. eja/ama