Connect with us

    EKONOMI

    Imbas Penyemprotan Covid-19 Seluruh Bali, Kematian Babi Menurun Drastis

    Published

    on

    Denpasar, JARRAKPOS.com – Sejak Maret 2020 terjadi penurunan kematian babi yang diduga akibat penyakit flu babi Afrika atau African Swine Flu (ASF) hingga hampir tiga kali lipat. Disinyalir akibat penerapan Social Distancing akibat wabah Covid-19 dan penyemprotan disinfektan ikut memicu penurunan kematian babi, dibadingkan Februari 2020 kematian babi tembus 1.519 ekor. Saat dikonfirmasi, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana. M.Si., Senin (6/4/2020) mengakui sosial distancing dan spraying disinfektan ternyata ikut membunuh virus penyakit babi ASF. “Karena kebijakan sosial distancing ini juga membatasi atau mengurangi pergerakan dan lalulintas babi. Terutama dari daerah tertular ke daerah aman. Harapan kepada peternak, jadi kalau ingin segera selesai lalulintas babi ini tetap terjaga karena kita akui mengawasi sangat susah,” katanya.

    1bl-ik#2/4/2020

    Didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali DR. drh. Ketut Gede Nata Kesuma, MMA., dan Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Provinsi Bali, I Putu Karyana, Birokrat asal Tabanan itu menjelaskan, kematian babi mati diduga akibat ASF terjadi pertama kali di Kota Denpasar dan selanjutnya menyebar ke Kabupaten Badung. Jumlah kematian mencapai 65 ekor di Bulan Desember 2019. Pada bulan Januari 2020 kasus ASF meluas ke Kabupaten Gianyar dan Tabanan dengan jumlah kematian total sebanyak 1.324 ekor. Puncak tertinggi kematian babi terjadi bulan Februari sebanyak 1.519 ekor di seluruh Bali terkecuali di Kabupaten Jembrana. Kejadian ini meluas di seluruh Bali pada bulan Maret 2020, namun justru tingkat kematian terus menurun hingga hampir tiga kali lipat.

    1bl-bn#1/4/2020

    Disebutkan, selama ini faktor penyebaran penyakit babi yang paling utama karena lalulintas babi antar kabupaten dan antar wilayah terutama dari daerah tertular ke daerah aman. Diharapkan para peternak supaya jangan lengah walaupun terjadi penurunan kematian babi, tetap melakukan upaya sesuai SOP pengendalian penyakit babi yang sebenarnya bisa dilaksanakan dengan sangat sederhana. “Memberi makanan yang sehat dan dimasak, kalau ada yang sakit pisahkan jangan dicampur dengan yang sehat. Kalau ada yang mati jangan dibuang ke sungai atau dibiarkan, namun langsung di kubur. Bahkan kita sudah kerjasama dengan desa adat dan PHDI. Kalau ada babi mati dan tidak ada tempat penguburan desa adat akan menyiapkan,” jelas Wisnuardhana. Berkaitan dengan upaya melakukan stabilitas harga babi di peternak, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali terus mendorong terjadinya kontak bisnis.

    12th-ik#27/3/2020

    Salah satu dilakukan dengan memfasilitasi GUPBI (Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia) Bali melakukan kerjadama dengan UD. Cipta Karya untuk pengiriman babi hidup ke Jakarta dan Jawa Barat. Kerjasama ini dipastikan memberikan keuntungan bagi peternak ditengah harga ternak di peternak yang dinilai anjlok. “Menjaga stabilisasi harga ternak babi kita sudah dorong terbangun kerjasama dengan pelaku usaha yang punya pasar di Jawa Barat dan Jakarta dengan GUPBI Bali. Dia (UD. Cipta Karya, red) akan beli babi peternak dengan harga 20 persen diatas biaya produksi. Pengiriman babi hidup ini untuk kontrak awal selama tiga bulan mulai tanggal 31 Maret 2020. Target setiap bulan dikirim 1.000 ekor, harapan kita dalam tiga bulan ada sekitar 3000 babi yang dikirim,” jelasnya lanjut mengaku akan tetap membuka pasar baru, mengingat tahun sebelumnya pengiriman babi mencapai belasan ribu per bulan keluar Bali. “Babi yang keluar Bali tahun lalu 14 ribuan,” tandasnya.

    1th-bn#1/2/2020

    Mengantisipasi babi mati dibuang ke sungai atau tidak dikubur, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali sedang menungggu realisasi bantuan insentif untuk biaya penguburan. Selanjutnya diharapkan musibah ini segera berakhir sehingga direncanakan pada fase pasca ASF di Bali kembali bisa diajukan anggaran untuk memberikan bantuan kepada peternak yang babinya banyak mati. Di sementara itu, di tengah tingkat kematian babi yang masih tinggi bantuan utamanya untuk bibit babi dikatakan sangat tidak memungkinkan. mas/ama

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]