EKONOMI
IMF World Bank Bisa Angkat Pertumbuhan Ekonomi Bali 2018
YOGYAKARTA, JARRAK POS – Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Bali memperkirakan perhelatan Annual Meetings International Monetary Fund (IMF) dan World Bank Group (WBG) diperkirakan beredar uang sekitar 4 Triliun Rupiah. Ajang tersebut akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali yang diproyeksikan tumbuh 6-6,4 persen pada tahun 2018.
Serta ada pencairan dana desa, seperti yang telah diketahui dana desa yang akan diterima sudah ditingkatkan oleh Kementrian Keuangan jadi akan ada 70 Triliun Rupiah yang akan masuk ke seluruh desa di Indonesia. “Kami tetap optimis akan pertumbuhan ekonomi Bali. Selain IMF, kemudian juga akan ada Pemilu dan Pilkada pada tahun ini,” kata Kepala KPw BI Bali Causa Iman Karana di Yogayakarta, Jumat (8/2/2018).
Pemaparan juga disampaikan oleh Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Azka Subhan A, Analis Fungsi Assemen Ekonomi dan Surveilans Umran Usman dan Analis Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Ni Luh Made Ayu Wahyuni. Hal itu disampaikan ketika Lokakarya Kebanksetralan dan Kehumasan di Yogyakarta yang berlangsung selama tiga hari, 9-11 Februari.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan membantu untuk menstimolis ekonomi Bali. Ajang tersebut agar dimanfaatkan secara optimal mempromosikan potensi masing-maisng daerah di Bali. Dalam mendukung sukseskannya acara tersebut, Bali akan merampungkan Underpass Patung Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa dan Pengembangan Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai.
Selain itu, BI juga telah melakukan survey pelaku usaha, hasilnya semua pelaku usaha tersebut optimis mengenai prospek perekonomian Bali tahun 2018. Selama ini, komuditas yang paling diminati perikanan, periasan dna pakaian jadi. “Kita sudah mendorong terkait pengembangan tujuan ekspor, yakni ke negara timur tengah, Rusia, India, Jerman, dan Prancis,”ujarnya.
Untuk itu, bidang pemasarannya agar diperkuat sehingga nanti bisa membantu memperkuat ekspor. Sedangkan sektor pariwisata yang menjadi andalan sumber pendapatan Bali masih dengan kedatangan wisatawan 95 persen melalui jalur udara.
Pengaruhnya dapat dilihat pada kejadian erupsi Gunung Agung mengakibatkan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup selama tiga hari yang menyebabkan kerugian sekitar 293 Miliar Rupiah. “Penutupan bandara ini telah menjadi satu perhatian bagi kita, agar dicarikan solusi yang komprehensif,” ungkapnya.
Selain itu, maraknya transaksi online booking yang menyebabkan potensi ekonomi potensial agak tersaingi. Biro travel sekarang sudah banyak tersaingi oleh online booking sendiri. Maka diperlukan inovasi yang berkelanjutan dalam menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif. aya/ama
You must be logged in to post a comment Login