NEWS
Inilah Sosok Megawati dari Cerita Wayan Sudirta
Jakarta, JARRAKPOS.com – Wakil Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Sudirta hadir sebagai salah satu tamu undangan Hari Ulang Tahun (HUT) Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Perayaan HUT ke-71 Megawati ini berlangsung di Theater besar Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Selasa (23/1/2018). Dalam acara tersebut juga sempat dihadiri Presiden Joko Widodo beserta para Menteri Kabinet Kerja dan para tokoh nasional. Ditemui dalam kesempatan tersebut, Sudirta mengatakan sosok Megawati Soekarnoputri sebagai Ibu Demokrasi Indonesia.
Dikatakan, dari rahim Megawati Soekarnoputri inilah demokrasi di negara tumbuh. Hal ini ditandai ketika Megawati menjabat sebagai Presiden kelima Negara Republik Indonesia. Semasa juga menjabat sebagai Presiden RI inilah, lahir undang-undang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta undang-undang tentang pemilu legislatif yang dipilih secara langsung oleh rakyat secara demokratis. “Selain itu proses amandemen UUD 1945 juga dilanjutkan pada masa kepemimpinannya. Desentralisasi juga diwujudkan beliau dengan meluruskan kembali nilai-nilai otonomi daerah. Untuk itu sudah sepantasnya jika kita mengatakan bahwa demokrasi Indonesia telah lahir dalam rahim Megawati Soekarnoputri,” tandas Advokad senior ini.
Megawati juga dikenal sebagai penjaga rumah kebangsaan, karena kepemimpinan Megawati Soekarnoputri ketika menjabat Presiden RI banyak dilalui dengan hadirnya konflik komunal (Ambon, Poso, Sampang). Namun berkat kepiawaiannya dapat meredakan semua konfilk yang terjadi. “Beliau merupakan sosok negarawan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Konsistensi beliau dalam pandangan kebangsaan dan nasionalisme tetap digelorakan sampai dengan saat ini. Sebagai ketua umum PDIP, beliau tegas menentang ideologi tertutup. Keberadaan HTI sebagai ormas yang dianggap memiliki ideology tertutup sehingga bertentangan dengan nilai-nilai pancasila dan kebangsaan tidak luput dari perhatiannya,” sebutnya.
Selain itu, Megawati dipandang sebagai negarawan sejati, karena kebesaran Megawati dalam kancah politik di Indonesia tidak didapatkannya dengan mudah. Megawati juga mempimpin langsung partai politik dan turut dalam suka dan duka dalam membesarkan PDIP. Tampil sebagai ketua umum partai politik berhadapan dengan pemimpin partai politik lain yang notabene dikuasai kaum pria, megawati tidak pernah merasa ingin diperlakukan khusus. “Beliau merupakan Presiden perempuan pertama di Indonesia yang memiliki rasa keibuan namun tetap tegas dalam mensikapi ketidakadilan terhadap rakyat. Beliau dikenal juga sebagai ibu wong cilik. Saat ini beliau merupakan tempat bertanya, mengadu, dan teman berdiskusi bagi semua politisi dari partai manapun,” katanya.
Hal tersebut membuktikan bahwa beliau merupakan sosok perempuan atau ibu yang tangguh, tegas dan mengayomi dan disegani. Megawati juga sebagai pemimpin yang anti korupsi, sejak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lahir saat pemerintahan Megawati Soekarnoputri. “KPK saat ini menjadi ujung tombak bagi pemberantasan tindak pidana korupsi di Negara kita. Konsistensi Megawati dalam pemberantasan korupsi tetap ditunjukannya sampai dengan saat ini,” bebernya. aka/ama
You must be logged in to post a comment Login