INTERNASIONAL
Iwan Sunito: Pandemi Paksa Pemikiran Ulang Desain Rumah dan Apartemen
Jakarta, JARRAKPOS.com – Salah satu pengembang teratas di Australia menyerukan kepada industri pengembangan hunian dan pemerintah untuk memikirkan kembali standar desain bangunan, sehingga dapat mendorong kesejahteraan fisik dan mental lebih baik pasca Covid-19. Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito, mengatakan pandemi telah memaksa banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, sehingga menciptakan kebutuhan yang lebih mendesak atas rancangan agar lebih mendorong rasa tenang, relaksasi, dan produktivitas. “Banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja dan belajar dari rumah, menyekolahkan anak-anak mereka di rumah dan berolahraga serta berekreasi,” katanya. Mereka yang tinggal di hunian yang dirancang dengan baik akan menawarkan banyak ruang hidup dan kerja, akses ke taman dan udara segar, serta fasilitas seperti area bermain, fasilitas kebugaran, dan ruang musik, akan jauh lebih mampu menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang baru ini.
“Beberapa pengembang bersaing dalam bidang ini – pemukiman sehat bernilai sekitar Rp. 1,340 triliun, atau 1,5% dari konstruksi global, menurut Global Wellness Institute. Namun sayangnya, tidak semua hunian dirancang seperti ini – dan para penghuninya benar-benar dapat merasakan perbedaannya. Pandemi memaksa pemikiran ulang atas desain rumah dan apartemen sehingga semua penghuni dapat merasa aman, santai, dan terhubung secara sosial saat berada di rumah. Hal ini pada akhirnya akan menghasilkan kesehatan fisik dan mental yang lebih baik di seluruh dunia. Industri perhotelan sangat fokus pada kesehatan; industri perumahan juga perlu melakukannya,” katanya. “Ini bukan hanya tentang bangunan yang berkelanjutan tetapi gaya hidup berkelanjutan,” imbuhnya. Iwan Sunito mengatakan salah satu langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengembang dan desainer adalah membawa alam ke dalam bangunan – tanaman hijau, air, cahaya alami dan udara segar.
“Banyak penelitian di seluruh dunia telah membuktikan bahwa berada di antara alam dapat meningkatkan suasana hati dan bahkan kecerdasan kita,” kata Sunito. “Salah satu universitas terbesar di dunia, University of Minnesota, telah mempelajari pengaruh alam terhadap ketenangan pikiran masyarakat di departemen biofisiknya. Penelitian mereka membuktikan bahwa alam membuat orang merasa lebih selaras dengan diri mereka sendiri dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan, memulihkan, dan menghubungkan indivdu,” bebernya. Crown Group selalu mendesain apartemennya dengan fasilitas khas bergaya resor, untuk menyediakan lingkungan yang santai dan sehat bagi penghuninya. Suatu pendekatan yang ternyata akan sesuai dengan kebutuhan di Dunia pasca pandemi. “Bahkan setelah pandemi ini berakhir, orang akan lebih banyak bekerja dari rumah, jadi ini adalah kebutuhan yang akan bertahan,” ujarnya. “Orang akan membutuhkan area yang lebih umum untuk bekerja bersama dan bersosialisasi di tempat yang aman. Dan mereka akan membutuhkan alam di sekitar mereka,” katanya.
Waterfall by Crown Group di Waterloo telah menjadi model yang ideal untuk desain biofilik, dengan koridor terbuka ke elemen yang membiarkan udara segar masuk serta balkon di setiap apartemen. Ada banyak ruang luar ruangan bagi penghuni untuk bersantai termasuk taman tropis seluas 2,600 meter persegi dengan lebih dari 7,000 tanaman di dinding hijau vertikal saja. Pembangunan ini juga memiliki air terjun buatan manusia tertinggi di Australia setinggi 22 meter, menciptakan suara air yang menenangkan. “Proyek hunian kami cenderung mengarah pada gaya hidup sehat, dibangun di atas tanah seluas 2,5 hektar, dan dengan taman yang melimpah dan fitur air, serta balkon dan halaman yang luas bagi para penghuni untuk menikmati udara segar,” katanya. Waterfall by Crown Group dimulai dengan visi dan mimpi untuk membawa alam ke jantung kota Sydney. “Inspirasi Waterfall by Crown Group dalam banyak hal terinspirasi oleh pengalaman masa kecil saya sendiri yang dibesarkan di hutan Kalimantan,” tambahnya.
“Berjalan melewati dek kayu dan berlari di bawah hujan hutan tropis. Ini mungkin resor perkotaan terbaik yang pernah kami ciptakan. Banyak hunian kami juga menawarkan gaya hidup di kawasan mandiri, di mana Anda tidak perlu pergi untuk berbelanja atau pergi ke dokter atau penata rambut. Mereka memungkinkan Anda untuk tetap berada di dekat rumah, makan di luar atau memesan makanan dari kawasan yang sama,” tandasnya. Director of City Strategy and Place Urbis, Michael Stott, mengatakan pandemi akan menyebabkan permintaan yang lebih besar untuk ruang hidup dengan zona yang lebih fleksibel untuk mengakomodasi pekerjaan dari rumah dan area umum bersama, akses ke alam, alam terbuka dan cahaya alami, itu juga dapat mengubah prioritas masyarkat perihal lokasi hunian mereka. Itu juga bisa memicu pemikiran ulang atas open plan living dari bentuknya saat ini. Urbis adalah firma konsultan interdisipliner yang menawarkan jasa dalam perencanaan, desain, properti, perencanaan sosial, ekonomi dan penelitian.
Bekerja dengan klien pada tugas yang terintegrasi atau berdiri sendiri, Urbis menyediakan penelitian sosial, analisis dan nasihat yang menjadi dasar utama pengambilan keputusan sosial, komersial dan lingkungan. Kantor Urbis tersebar di Melbourne, Sydney, Brisbane, Gold Coast dan Perth. “Apa yang mungkin akan berubah saat kita bergerak melalui virus corona dan keadaan menjadi normal baru, adalah di mana orang memilih untuk hidup akan menjadi yang nomor dua dibandingkan bagaimana mereka ingin hunian mereka berfungsi,” katanya. “He said that working from home during lockdown had highlighted that families needed more working and personal space”. Dia mengatakan bahwa bekerja dari rumah selama masa lockdown telah menyoroti bahwa keluarga membutuhkan lebih banyak ruang kerja dan pribadi. “Pandemi ini bahkan mungkin menandakan perpindahan dari open plan living yang bergantung pada model bertahap dalam penggunaan ruang, di mana anggota keluarga secara bergantian menggunakan hunian pada waktu yang berbeda dalam sehari,” tegasnya.
Lockdown telah menciptakan pola pekerjaan yang bersamaan, di mana semua anggota rumah tangga menggunakan rumah tersebut secara bersamaan. “Sepanjang pandemi, kita semua telah melihat nilai dan kegembiraan ruang publik di seluruh negeri, meskipun secara fisik terpisah. Peran penting ruang hijau di daerah perkotaan juga semakin meningkat, terutama di daerah dengan kepadatan tinggi di mana penduduk tidak memiliki akses langsung ke ruang terbuka. Yang tidak kami inginkan adalah orang-orang merasa bahwa satu-satunya cara untuk mengakses ruang hijau adalah dengan melarikan diri dari kota. Dengan peluang terbatas untuk memasukkan lebih banyak ruang hijau di kota-kota terpadat di Australia, setiap peluang untuk meningkatkannya harus menjadi prioritas,” pungkasnya. tim/jmg/ksm