NEWS
Jaga Pariwisata, Bali Tidak Perlu Demo-Demo, Apalagi Demo Tolak LNG
Denpasar, JARRAKPOS.com – Aksi demo yang dilakukan oleh warga desa asat di Bali mendapat sorotan tajam oleh para pelaku pariwisata. Apalagi demo tolak LNG (Liquied Natural Gas) beberapa waktu lalu, yang dilakukan oleh masyarakat Intaran, Sanur, Denpasar dan para penggiat lingkungan yang dilakukan sampai berkali-kali, juga disentil oleh Anggota Komite III DPD RI, Anak Agung Gde Agung. Ia merasa sangat khawatir akan nasib pariwisata di Bali, sebab ketika Bali terus diterpa isu demo, maka sudah pasti pariwisata Bali akan sepi. Terus bagaimana nasib para masyarakat Bali yang 90 persen hidupnya mengandalkan pariwisata?
Anak Agung Gde Agung yang juga menjadi Tokoh Penglingsir Puri Ageng Mengwi menambahkan, sejatinya Bali sangat sensitif berkenaan dengan demo-demo apalagi sampai menuju kekerasaan, membawa bhatara hal itu sangat sensitif. Sebab Bali merupakan kawasan pariwisata, dimana kalau bicara pariwisata sudah jelas memerlukan kedamaian, nyaman, sejuk sehingga para wisatawan asing maupun domestik yang datang ke Bali merasa betah untuk menginap di Bali. “Bali tuh sangt sensitif, karena kita kawasan pariwisata sudah pasti ada kedamaian,” ujarnya usai mengahadiri acara Musda DPD PUTRI (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia) di Kantor BTB Bali, pada Kamis (4/8/2022).
Mantan Bupati Badung dua periode ini, sebenarnya menyampaikan kalau berbicara demo, maka di Bali tidak perlu harus melakukan demo. Pasalnya, kalau di Bali yang sangat dipentingkan adalah rasa (perasaan, red) tidak perlu harus demo. “Kalau menyelesaiakan masalah tidak perlu pakai demo, mari kita jaga Bali untuk nyaman dikunjungi, mari kita jaga suasana Bali agar tetap damai, sejuk, nyaman,” papar AA Gde Agung yang pernah menjabat Bupati Badung 2 periode (2005-2015). Ditambahkannya, dengan adanya demo di Bali sudah jelas sangat memberikan kerugian, sebab pariwisata membutuhkan kenyamanan dan Bali merupakan kawasan pariwisata.
“Ketika saya menjabat Bupati Badung beberapa waktu lalu, Kita pernah menjadi tuan rumah acara international Climate Change Conferention di Bali yang dilabarkan Green Peace mau demo di Bali, dan ketika saya berkoordinasi saya bilang Bali itu sangat berbeda gestur. Artinya menyampaikan aspirasi atau menyelesaikan masalah tidak perlu dengan cara demo, kan ada cara lain pakai petisi. Saya yakin adanya demontrasi di lapangan tidak ada yang memperhatikan,” pungkasnya. tra/ama/ksm
You must be logged in to post a comment Login