Connect with us

DAERAH

“Jagalah Hati, Jangan Kau Nodai”. Begini Tips Versi IDI Pacitan, Agar Hati Tetap Sehat

Published

on

Wakil Ketua IDI Pacitan, dr Johan Tri Putranto.

Pacitan,Jarrakpos.com- Selain jantung dan ginjal, hati atau liver juga bagian organ vital yang harus tetap terjaga. Lantas bagaimana tips menjaga agar hati tetap sehat?

Berikut penuturan Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pacitan, Johan Tri Putranto.

Mantan Kepala UPT Puskesmas Gondosari, Kecamatan Punung, Dinas Kesehatan Pacitan ini mengatakan, hati adalah salah satu organ yang dapat menjaga kesehatan tubuh.

Organ ini terletak pada bagian kanan atas perut dan dilindungi oleh tulang rusuk serta diafragma. “Organ tersebut memiliki fungsi penting yaitu dapat menyerap dan menetralisir racun (detoksifikasi) yang nantinya dikeluarkan dari tubuh, lalu organ ini juga membantu proses pembekuan darah dan serta dapat menghasilkan protein , yang nantinya dikeluarkan dari tubuh,” kata dokter umum yang saat ini dipercaya sebagai Kepala Tata Usaha, RSUD dr Darsono Pacitan ini, dalam siaran persnya, Selasa (2/7).

Advertisement

Lantas apa penyebab penyakit liver/hati? Johan menegaskan, hati atau liver, adalah organ yang memiliki fungsi untuk memecah racun yang berada di dalam tubuh.

Maka dari itu, hati termasuk organ yang rawan untuk terserang gangguan. Selain itu, liver berfungsi untuk menyimpan vitamin dan mineral agar tubuh dapat bertahan hidup jika kekurangan kandungan tersebut.

“Hati atupun liver dapat terserang penyakit jika tidak dijaga kesehatannya. Penyakit liver umumnya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, salah satunya karena obesitas akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan.

Sehingga tubuh kita dapat terdampak buruk dan menyebabkan gangguan pada liver,” jelasnya.

Advertisement

Apabila terjadi kerusakan, sambung Johan, maka fungsi hati dapat terganggu dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti hepatitis, sirosis, penyakit kuning, perlemakan hati (fatty liver) hingga kanker hati .

Salah satu penyakit liver adalah makanan yang tidak sehat yang dapat mempengaruhi organ sehingga dapat menyebabkan kelainan.

Makanan yang menjadi penyebab penyakit liver diantaranya:

1. Makanan kaya gula, makanan yang mengandung banyak gula, menyebabkan kadar gula darah meningkat dan menyebabkan timbunan lemak di hati. Sehingga kita harus menjaga, mengurangi dan menghentikan konsumsi gula jika kadar gula yang terlalu tinggi.

Advertisement

2. Makanan yang di goreng atau asin. Dua makanan tersebut dapat meningkatkan kenaikan berat badan. Solusi dari mengurangi makanan asin adalah dengan menambahkan rempah -rempah

3.Gandum yang diolah. Makanan olahan berbahan gandum, seperti roti putih, pasta, dan nasi putih . Mengkonsumsi makanan tersebut tidak mendapatkan serat karena sudah hilang saat diolah, dan dapat meningkatkan gula darah ketika dipecah dalam tubuh yang berdampak buruk pada liver.

4. Makanan dengan lemak tinggi. Makanan dengan lemak tinggi banyak dikonsumsi, dapat mengakibatkan gangguan pada liver.

Beberapa makanan yang kaya akan lemak adalah daging sapi, daging kambing, jeroan dan makanan yang diolah dengan mentega serta santan.

Advertisement

5. Makanan pemicu gas. Beberapa makanan yang dapat memicu gas pada tubuh adalah lobak, kacang merah, sayur kol dan sayur sawi, memang ada manfaat dari sayuran tersebut namun akan lebih baik mengurangi terutama jika terdapat gangguan liver yang sudah terganggu.

Lebih jauh, dokter yang pernah di percaya sebagai penanggung jawab lokasi karantina bagi pasien confirm saat pandemi COVID-19 berlangsung kala itu mengatakan, hati merupakan organ yang memiliki kemampuan meregenerasi diri apabila terjadi kerusakan pada selnya.

Namun kerusakan skala besar dapat menghambat kemampuan hati dalam regenerasi yang akan berakibat pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Itulah alasan kesehatan hati perlu dijaga sejak dini, dan dapat dilakukan melalui beberapa tips berikut:

Advertisement

1. Memperhatikan asupan makanan dan minuman. Beberapa rekomendasi makanan dan minuman untuk kesehatan hati adalah susu rendah lemak, buah-buahan, dan sayur-mayur.

Selain jenis makanan dan minuman, juga disarankan untuk memperhatikan jumlah atau takaran nutrisi yang dikonsumsi agar hati mampu mengatur lalu lintas metabolisme dengan baik.

2.Olahraga dengan teratur. Rutin berolahraga adalah salah satu cara menjaga kesehatan hati yang efektif.

Gerakan -gerakan dalam olahraga dapat membantu pembakaran lemak trigliserida.

Advertisement

Dimana kadar trigliserida yang terlalu tinggi dapat menyebabkan perlemakan hati.

Perlemakan hati atau fatty liver dapat mengganggu fungsi kerja hati sehingga meningkatkan risiko munculnya kondisi serius, seperti diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, dan penyakit hati seperti sirosis hati.

3.Membatasi konsumsi alkohol.

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak pada hati yang kemudian menyebabkan fatty liver. Jika kondisi ini tidak ditangani, fatty liver dapat menjadi sirosis hati atau pengerutan hati.

Advertisement

Apabila dibiarkan dalam jangka panjang, jaringan parut pada sirosis hati berisiko berkembang menjadi kanker hati.

4.Menghindari paparan zat beracun.

Salah satu fungsi hati adalah detoksifikasi zat -zat beracun. Namun asupan zat beracun dalam akumulasi yang besar berisiko merusak sel hati.

Paparan zat beracun ini dapat masuk melalui organ pencernaan bersamaan dengan makanan yang dikonsumsi.

Advertisement

Zat-zat beracun dari obat nyamuk, pengharum ruangan, dan insektisida juga bisa secara tidak sengaja terhirup dan masuk ke dalam tubuh.

“Maka dari itu, pastikan kita menggunakan masker saat melakukan aktivitas tertentu dan membuka jendela rumah guna memaksimalkan sirkulasi udara,” jelasnya.

Yang kelima yaitu melakukan hubungan seks dengan aman. Penyakit hati seperti hepatitis B dan beberapa kasus hepatitis C dapat menular melalui hubungan seksual.

Resiko akan semakin tinggi apabila anda maupun pasangan belum melakukan vaksinasi dan melakukannya tanpa pengaman.

Advertisement

6.Mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

Air bermanfaat untuk membantu menghilangkan racun dan melancarkan proses penyerapan nutrisi dalam tubuh.

Mencukupi kebutuhan cairan tubuh juga dapat mengurangi efek samping dari obat-obatan. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh sekitar 2 liter per hari dapat membantu kinerja hati. Namun, pengidap sirosis hati wajib memperhatikan takaran asupan air setiap harinya.

Pengidap sirosis disarankan untuk mengurangi asupan air untuk menghindari penumpukan cairan dalam tubuh.

Advertisement

7.Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter bukan hanya menjadi cara menjaga kesehatan hati, tetapi juga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Penggunaan obat-obatan secara berlebihan atau tidak sesuai anjuran berpotensi memperberat kerja organ hati. Apabila kondisi ini terus berlanjut, hati akan kesulitan untuk membuang zat -zat racun dalam tubuh dan berisiko memicu timbulnya hepatitis toksik yang dapat mengarah pada kerusakan jaringan hati secara permanen dan membentuk jaringan parut dalam organ hati (sirosis).

8.Hindari berbagi barang pribadi. Tips menjaga kesehatan hati yang satu ini perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit hepatitis.

Advertisement

Pasalnya, penyakit hepatitis dapat ditularkan melalui penggunaan barang pribadi dengan orang yang terinfeksi. Barang -barang tersebut mungkin saja mengandung partikel kecil dari cairan tubuh atau darah pengidap hepatitis.

Contohnya, virus hepatitis A dapat menular melalui saliva dan saluran pencernaan, sementara virus hepatitis B dan C menular melalui cairan tubuh, salah satunya darah.

Sehingga, penting untuk menjaga kebersihan barang pribadi seperti alat makan, alat sanitasi, dan alat injeksi bagi pasien yang membutuhkan injeksi rutin.

9.Melakukan vaksinasi. Cara memelihara kesehatan hati juga bisa dilakukan dengan menjalani vaksinasi. Vaksinasi dapat mencegah atau mengurangi risiko penularan peradangan hati atau hepatitis.(Red/yun).

Advertisement