DAERAH
Jelang Perayaan Imlek di Jepara, Klenteng Tempat RA Kartini Berobat, Bedakan Abu Sembahyang dan Antar Sungai
JEPARA(jarrakpos.com) – Jelang perayaan Imlek Selasa (1/2) warga Konghucu membersihkan klenteng Dewa Langit di Desa/Kecamatan Welahan, Jepara, kemarin. Ini dilakukan dalam rangka melaksanakan tradisi Imlek dan menyambut pergantian tahun. Tempat abu juga dibedakan. Ada yang digunakan sebagai sarana sembahyang. Ada juga yang akan diantarkan ke sungai. Harapannya, bisa menolak bala.
Umat yang bersihkan tak hanya umat Konghucu Jepara, namun juga umat dari luar kota seperti Jakarta, Semarang dan Kudus.
Acara bersih-bersih ini tradisi tahunan. Demikian jelas Dicky Sugandhi, ketua Yayasan klenteng Dewa Langit di Welahan saat ditemui wartawan. ”Kami bersihkan (klenteng, Red) sekitar seminggu sebelum hari perayaan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kata Dicky, tradisi ini berlaku sudah sekitar ratusan tahun. ”Sudah lama sekali,” jelasnya.
Sebelumnya, pihaknya juga membersihkan klenteng lain di Welahan. Klenteng Hok Tek Bio. Bedanya, kali ini lebih ramai.
Sejak pagi pukul 06.00, warga bersama-sama membersihkan klenteng. Barang-barang yang biasanya berada di dalam dikeluarkan untuk dibersihkan. Termasuk barang-barang untuk peribadatan seperti patung dewa. Juga papan-papan berisikan puisi. Serta tempat abu sebagai sarana peribadatan.
Kata Dicky, nantinya abu akan dipisahkan kegunaannya. Ada yang digunakan sebagai sarana sembahyang. Ada juga yang akan diantarkan ke sungai. Harapannya, bisa menolak bala.
Dari pantauan wartawan, tampak warga menggotong papan-papan besar dari ruangan dalam ke luar. Papan papan dengan aksara Tiongkok itu disandarkan. Lalu dibersihkan dengan air, dicuci dengan sabun. Di sampingnya, tampak ibu-ibu dan warga lanjut usia mengayak abu. Untuk dikumpulkan menjadi satu. Dengan saringan besi, abu itu dipisahkan.
Klenteng yang dikenal dengan nama Hian Thian Siang Tee ini merupakan salah satu klenteng tertua di Indonesia. Kata Dicky, klenteng ini juga merupakan tempat RA Kartini berobat.
Soal kemeriahan perayaan, Dicky mengaku tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Dilaksanakan secara sederhana. Untuk sembahyang. ”Kalau yang meriah nanti kami lakukan di acara Cap Go Meh,” kata Dicky.
Ia menambahkan, setelah sembahyang, pihaknya juga silaturahmi ke saudara. “Mirip kalau dengan umat muslim itu setelah solat Idul fitri,” jelasnya.(gus)
You must be logged in to post a comment Login