DAERAH
Jembrana Pertama Bangun Terminal Penumpang Berdesain Milenial
Jembrana, JARRAKPOS.com – Terminal Negara yang terletak di Jalan Raya Denpasar Gilimanuk, Desa Baluk, Kecamatan Negara akhirnya diresmikan, Selasa (31/12/2019). Terminal dengan konsep arsitektur perpaduan Bali dan milenial minimalis yang pertama di Bali ini, diresmikan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha dengan penandatanganan prasasti. Terminal ini juga memiliki fasilitas lengkap mulai dari ruang laktasi, wifi gratis, informasi center, sampai coffee shop bergaya urban di lantai 2. Penandatanganan disaksikan oleh Wabup Jembrana, I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana, Sri Sutharmi, Dandim 1617 Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok, perwakilan Forkopimda Jembrana, Kepala – Kepala Dinas Perhubungan se-Bali, Kepala – Kepala OPD Pemkab Jembrana dan masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, I Made Dwi Maharimbawa, menyampaikan desain terminal dibangun dengan konsep milenial yang minimalis yang tidak melupakan unsur arsitektur Bali. Langit – langit bangunan yang menelan biaya Rp15 miliar lebih dengan tiga tahap pembangunan tersebut, sengaja di buat tinggi agar sirkulasi udara pada terminal ini menjadi baik dan tidak gerah. Di bagian atasnya di pasang kaca khusus agar cahaya matahari bisa leluasa masuk ke dalam ruangan. Menurutnya, desain terminal ini bisa sesuai untuk 5 hingga 10 tahun ke depan. “5 sampai 10 tahun ke depan desain ini masih akan cocok dengan jamannya,” ujar Dwi.
Baca juga : Kawal Kemenangan Kembang, Hanura Resmi Merapat ke PDIP
Ia menambahkan, terminal ini di lengkapi pula dengan ruang tunggu yang nyaman, coffee shop di lantai 2 yang dilengkapi railing sehingga bisa melihat ke lantai bawah, ruang menyusui ( laktasi) , meja informasi, dan wifi gratis bagi pengunjung. “Tidak hanya nyaman untuk penumpang yang akan naik angkutan umum, terkadang tempat ini di gunakan pula untuk tempat istirahat bagi pengendara mobil dan motor yang akan ke jawa,” ungkapnya. Tahun 2020, di sisi timur akan dibangun los untuk pedagang terminal yang tentunya didesain khusus, sehingga akan cocok dipadukan dengan bangunan utama.
Arsitektur terminal baru yang mengusung konsep bangunan milenial dan bergaya urban ini dibenarkan Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan. Menurutnya dalam perencanaan fasilitas publik pemerintah saat ini tidak hanya dituntut membangun fasilitas yang baik namun perlu diimbangi sentuhan kekinian agar nyaman dikunjungi. Termasuk soal design arsitektur maupun fasilitas didalamnya.” Kami sadar akan perubahan dimasyarakat yang menginginkan ” nilai lebih” dalam setiap fasilitas publik. Karena itu , terminal negara ini tidak hanya urusan menaikkan dan menurunkan penumpang, tapi terminal yang menghadirkan sisi ” experience” kepada masyarakat, jadi banyak ruang terbuka dan fasilitas tambahan. Semoga bisa diminati,” ujar Kembang.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/20/12/2019/kembang-hartawan-kenang-masa-kecil-pernah-jadi-sopir-truk/
Kembang juga menambahkan persaingan angkutan darat saat ini sangat ketat. Masyarakat punya banyak pilihan untuk moda transportasinya. Selain kendaraan pribadi yang jumlahnya makin banyak , kini hadir angkutan swasta dengan berbasis aplikasi online yang menawarkan banyak kemudahan. Dikhawatirkannya, angkutan umum milik masyarakat lokal seperti angkot dan angkutan pedesaan makin terpinggirkan.
Nah, konsep terminal Negara yang dibuat lebih unik dan moderen juga disebutnya salah satu upaya pemerintah agar masyarakat mau kembali menggunakan transportasi publik.
Di sisi lain, Bupati Artha mengatakan pembangunan terminal ini dikarenakan terminal lama sudah tidak representative, selain itu perkembangan kota 5 sampai 10 tahun ke depan yang semakin meluas sehingga membutuhkan lokasi terminal yang lebih baik. “Pembangunan terminal ini sudah melalui berbagai kajian dan pertimbangan kurang lebih 5 tahun. Dan dari kajian tersebut, terpilihlah tempat terminal sekarang ini yang lokasinya menurut kami yang terbaik dan sangat sesuai dengan perkembangan kota Negara di masa yang akan datang,” ucap Artha.
Baca juga : Kunjungan Wabup Kembang, Pedagang Oleh-oleh Mengaku Senang
Ke depan, sesudah terminal ini di resmikan, Artha menginstruksikan agar kendaraan AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) harus masuk di dalam terminal Negara. Untuk AKAP agar menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam terminal, jika turun di jalan umum di takutkan akan menimbulkan kemacetan karena ukuran bus AKAP sangat besar. “Selain itu dengan turun di terminal, akan menggairahkan angkutan kota atau angkutan desa, dokar atau ojek. Mereka juga akan kebagian rejeki dari terminal ini,” kata Artha. mas/ama