NEWS
Kepala Daerah Harus Tawarkan Konsep Gaet Investor IMF-World Bank

Ket foto : Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Bali, AA Ngurah Alit Wiraputra.
Denpasar, JARRAKPOS.com – Pertemuan Tahunan IMF (International Monetary Fund) -World Bank (IMF-Bank Dunia) yang akan berlangsung 9-14 Oktober 2018 sudah di depan mata. Perhelatan akbar yang akan diikuti lebih dari 18 ribu peserta baik kepala negara maupun para delegasi serta tamu VIP dari 189 negara ini diharapkan membawa berkah jangka panjang dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi Bali. Untuk itu Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Bali, AA Ngurah Alit Wiraputra mendorong kepala daerah dari bupati/walikota hingga gubernur Bali bersama kalangan pengusaha untuk menyiapkan konsep tawaran investasi yang bisa disodorkan untuk menggaet investor menanamkan uangnya di Bali. “Gubernur dan bupati/walikota harus menyiapkan konsep investasi apa di daerahnya yang bisa ditawarkan. Jadi jangan sampai kita jadi penonton, di rumah sendiri,” kata Alit Wiraputra di Denpasar, Selasa (25/9/2018).
Baca juga :
Alit Wiraputra mengaku sudah berkali-kali mengingat pentingnya pemerintah daerah menawarkan peluang investasi di Bali kepada para delegasi peserta pertemuan IMF-World Bank karena yang datang adalah para pemilik uang dari seluruh dunia. “IMF isinya para pemilik uang. Jadi Bali harus mampu menangkap peluang ini untuk menggenjot investasi,” tegas Alit Wiraputra yang juga caleg DPR RI dapil Bali dari Partai Gerindra nomor urut 2 itu. Dikatakan IMF-World Bank Meeting ini adalah event super besar yang tentu akan membawa dampak strategis untuk Bali baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek dan multiflier efek langsung tentu ekonomi Bali bergerak dengan adanya aktivitas pariwisata dimana hotel terisi penuh para peserta, lalu sektor tranportasi hingga produk UKM juga akan kebagian rejeki.

Ik.22/9/2018
Namun tidak cukup disana, dampak jangka panjang menjadi lebih penting dengan adanya geliat investasi asing di Bali pada berbagai sektor. “Pertemuan IMF-World Bank ini momentum yang langka dan belum tentu bisa kembali digelar di Bali dalam 50 tahun ke depan. Jadi kita harus pikirkan bagaimana mengambil manfaat bukan hanya untuk makan sekarang tapi agar ada investasi besar jangka panjang yang bisa menghidupi anak cucu kita di Bali sampai beratus tahun ke depan,” terang Alit Wiraputra. Alit Wiraputra menjelaskan ada sejumlah sektor strategis dan prioritas yang perlu ditawarkan oleh pemerintah daerah. Pertama, investasi pembangunan infrastruktur dan tranportasi seperti bandara, pelabuhan laut, jalan tol, hingga jalan lingkar Bali serta kereta listrik. Misalnya pemerintah bisa menawarkan investasi pada rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2018/09/24/jelang-imf-wb-2018-bpbd-bali-antisipasi-bencana-sekala-dan-niskala/
Lalu investasi pada pengembangan pembangunan lima pelabuhan laut di Bali. Yakni Pelabuhan Tanah Ampo Karangasem, Dermaga Gunaksa dan Nusa Penida di Klungkung, Pelabuhan Celukan Bawang dan Pelabuhan Gilimanuk. “Kemudian pembangunan jalan tol Denpasar-Singajara, Denpasar-Negara, hingga Denpasar Gilimanuk,” terang Alit Wiraputra. Selanjutnya investasi yang cukup menjanjikan menyangkut infrastruktur air. Misalnya pengolahan air bersih untuk PDAM sampai dengan pemasangan infrastruktur air seperti pipa. Begitu juga dengan investasi pada sektor pengolahan limbah hotel dan restoran. “Hingga juga investasi pada pengolahan sampah. Sekarang sampah yang dikelola baru bisa dua ribu ton per hari. Ke depan sampah kita sampai 10 ribu ton per hari. Ini tentu potensial dan punya nilai bisnis jika diolah dan dikelola dengan baik,” papar Alit Wiraputra. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login