DAERAH
Ketua Asephi Bali Ingin Wujudkan Bali Jadi Pusat Kerajinan Indonesia
Denpasar, JARRAKPOS.com – Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (Asephi) Provinsi Bali menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-8 di Denpasar, Kamis (31/3). Pada kesempatan itu, Ketut Dharma Siadja kembali dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Asephi Bali masa bhakti 2022-2027 pada acara Musda Asephi Bali tersebut. Musda dengan mengusung tema “Taki-takining Sewaka Guna Dharma” itu, juga dihadiri Ketua Utama Asephi Dr H Muchsin Ridjan, Ketum Kadin Bali Made Ariandi dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, I Wayan Jarta.
Ketua Asephi Bali Dharma Siadja mengaku setelah kembali terpilih dalam 5 tahun ke depan akan melakukan program-program yang lama dan fokus genjot ekspor. Salah satunya dengan meningkatkan kerajinan Bali asal Bali dan luar daerah. Upaya itu dalam mewujudkan Bali sebagai pusat kerajinan Indonesia. Meksipun ada penurunan selama pandemi, tetapi ekspor terus berjalan. “Memang banyak tantangan yang dihadapi, khususnya harga pengiriman kontainer harga naik berlipat-lipat mencapai 400 persen,” ujarnya didampingi Ketua Karateker Musda, Dewa Wirayudha.
Dikatakan barang kerajinan yang eskpor paling banyak dikirim ke Amerika dan Eropa. Untungnya, meskipun ada invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari belum ada ampak ekspor yang signifikan. Sementara itu, Ketum Asephi Dr H Muchsin Ridjan mengharapkan ketegangan Rusia dan Ukraina segera bisa berakhir agar suhu ekonomo dunia kembali normal, pasca pandemi Covid-19. “Setiap gerakan apapun di dunia pasti dampaknya ke dalam negeri, apalagi invasi itu banyak keluarkan energi (bahan bakar) akan mempengaruhi harga migas dunia dan berimplikasi pada harga pengiriman logistik, khususnya barang-barang eskpor,” ujarnya.
“Dalam menjaga ekonomi baik butuh situasi bebas sehingga bisa berusaha bebas berdagang dengan bebas untuk mewujudkan kemakmuran,” imbuhnya. Dalam antisipasi masalah ekspor, diharapkan pemerintah dan Kadin ikut turun tangan. Untuk antisipais kenaikan migas, sebaiknya pemerintah memberikan subsidi sehingga bisnis eskpor dari pengusaha bisa tetap bersaing secara global Kerjasama dan kolaborasi itu dapat diwujdukan dalam mengembangkan barang eskpor, apalagi Bali memiliki komuditas kerajinan dan ikan yang unggul.
Kepala Disperindag Bali, I Wayan Jarta mengungkapkan ekspor dari produk Asephi mampu mendongkrak ekonomi Bali, meskipun sektor pariwisata Bali tengah ambruk. Nilai ekspor Bali 330 juta USD (2021) dan 392 juta USD 2020. Didominasi oleh komoditi tekstil dan ikan tuna. Ketua Kadin Ariandi akan memastikan pangsa ekspor semakin besar dengan memanfaatkan momentum B20 jelang puncak KTT G20 pada November mendatang. Kadin pusat akan mengadakan Radshow B20 ke Kanada dan Amerika dalam memastikan kedatangan para pengusaha dunia ke Bali.
“Roh G20 adalah B20, maka kesuksesan acara tergantung keras pada acara B20. Selanjutnya Bali bisa memanfaatkan peluang ini untuk apa. Besar harapan kami Asephi Bali ikut ambil peran strategis sehingga ekonomi Bali segera pulih,” tegasnya. Kadin Bali pun akan mengadakan rembug dan koordinasi kepada semua pihak dari para asosiasi pengusaha, perbankan dan pemerintah dalam menyikapi pemulihan ekonomi daerah, dimana ekonomi Bali belum dalam keadaan baik – baik saja. jp/tim
You must be logged in to post a comment Login