Connect with us

    EKONOMI

    Ketum Kadin Bali Dukung Penuh Ide Gubernur Koster, Peluang Tersus LNG di Bali Jangan Sampai Lepas

    Published

    on

    Denpasar, JARRAKPOS.com – Rencana Terminal Khusus (Tersus) sebagai tempat penyimpanan LNG (Liquified Natural Gas) di Desa Adat Sidakarya, Denpasar Selatan, Denpasar, sebagai bahan bakar pembakit listrik, didukung penuh oleh Ketua Umum (Ketum) Kadin Bali, I Made Ariandi. Menurutnya ide dan terobosan itu sing main-main atau tidak main-main, karena dengan kehadiran LNG sudah jelas Bali memiliki energi bersih ramah lingkungan. Bahkan dengan adanya LNG di Bali, bisa dikatakan sebagai pembuktian Bali sudah bertransformasi ke energi bersih. Hanya saja ketika pembangunan tersus LNG, harus benar-benar menggunakan teknologi canggih, sehingga ekosistem alam tidak terganggu.

    Pengusaha asal Klungkung itu, mengaku mendukung Terus LNG tersebut, karena memang harus dilakukan jangan sampai Bali kehilangan momen terbaiknya, sebab sudah mampu mengubah paradigma lingkungan, di mana yang semula menggunakan energi fosil untuk beralih ke LNG. Sebab energi fosil berupa minyak dan batubara merupakan energi yang tidak ramah lingkungan, dan tidak direkomendasikan untuk jangka panjang. Apalagi sekarang energi fosil seperti bahan bakar minyak (BBM) harganya terus naik dan jumlahnya sudah mulai berkurang, terbukti Negara Arab sudah tidak bisa lagi meningkatkan hasil energi fosil.

    “Nah adanya peluang LNG di Bali jangan sampai lepas, ide Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster mendatangkan LNG harus didukung penuh, apalagi berpeluang meningkatkan PAD, ya harus didukung,” ungkapnya, saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kelahirannya yang ke-58 di Kantor Kadin Bali, Denpasar, Selasa (7/9/2022). Lebih lanjut dikatakan Ariandi, Tersus LNG di Bali harus segera bisa berjalan, karena kebutuhannya sangat mendesak. Selain itu, upaya besar untuk rencana transisi energi tidak boleh ditentang, serta kebijakannya pun harus jelas dan jangan abu-abu dengan kesepakatan bersama.

    “Tepat sekarang di Anggara Kasih Prangbakat kita harus mensukseskan LNG di Bali, sebab tujuan utama LNG adalah proses transisi energi yang harus dimulai dari Bali, apalagi Bali sektor pariwisata international sudah jelas sangat tinggi ketergantungan energinya,” tegasnya. Sejatinya dikatakan setiap kebijakan pasti ada konsekuensinya, sehingga harus disepakati di awal. “Kalau ada perselisihan pendapat harus diselesaikan dengan gambar besarnya seperti apa? Kalau sudah satu visi maka tidak ada lagi komentar yang lain,” paparnya sambil mempertanyakan ketika ada pertanyaan kenapa boleh? Ini kenapa tidak?

    Advertisement

    Nah itu yang harus diihat, karena apa tujuan jangka panjangnya dan ini yang harus lihat. Jangan sampai Bali malah kehilangan peluang LNG gara-gara sibuk berdebat. Ariandi memberitahukan, kebutuhan energi sekarang sangat mendesak, bahkan biaya kebutuhan energi sudah dipastikan akan terus melonjak dilihat dari biaya distribusi dan perubahan biaya energi juga dipengaruhi oleh pasar global yang dibuktikan dengan kondisi sekarang harga BBM terus meningkat. “Kalau kita kan belum pernah ada sejarah harga energi fosil turun, pasti naik,” tutupnya. tra/ama/ksm

    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply