Khoirul, Perajin Topeng Magelang Tetap Berkarya di Masa Pandemi

MAGELANG – Tidak sedikit memang perajin yang bertahan di masa pandemi ini, salah satunya Khoirul Mutaqin (33) asal Magelang. Laki-laki ini menekuni pekerjaan sebagai perajin topeng sejak tahun 2015 dan mengaku belajar secara otodidak.

Dia memproduksi topeng kayu di rumahnya, di Dusun Wonolelo RT 04 RW 09, Desa/Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bahan baku yang dipilihnya adalah kayu Pule.

Dok.jarrakpos/fri

“Kayu Pule memiliki karakter enteng, kuat, tak mudah pecah, dan mudah dipahat,” tuturnya, Sabtu (16/10/2021).

Pernah dimotivasi temannya, dia mengikuti pameran di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 2017. Keikutsertaannya dalam pameran menjadi pengalaman dan dorongan untuk menekuni membuat topeng kayu.

Topeng buatan Khoirul berukuran lebar 15-16 cm dan panjang 19-20 cm. Sampai saat ini dia telah membuat lebih dari 400 jenis topeng berbagai karakter di luar jenis pakem dan klasik.

“Sebelum pandemi, pesanan bisa 5-10 topeng dalam satu bulan. Saat pandemi ini sebulan dapat satu pesanan sudah bersyukur Mas,” ungkapnya.

Dok.jarrakpos/fri

Perajin yang bersahaja ini mengaku selama pandemi telah memenuhi antara 20-30 pesanan topeng kayu berbagai jenis. Untuk harganya pun bervariasi antara Rp 300 ribu hingga Rp 800 ribu.

Ditanya alasan tidak mau beralih ke pekerjaan lain dan bertahan di masa pandemi Covid-19 ini, dia menjawab lugas dan tepat.

“Meski kondisi pandemi ya tetap saya tekuni Mas, karena sudah menjadi pekerjaan saya,” jawabnya. (Fri)