OLAHRAGA
Kiprah Arya Sinulingga di Sepakbola dan Masa Depan Sumut United FC

JAKARTA – Siapa tak kenal Arya Mahendra Sinulingga. Wajahnya kerap menghiasi media massa, baik sebagai Staf Khusus Menteri BUMN maupun Anggota Exco PSSI periode 2023-2027.
Bang Arya, begitu dia akrab disapa, selalu menjadi tempat bertanya para awak media yang ingin mengetahui perkembangan kebijakan Kementerian BUMN.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sering muncul ke publik kala bertugas menjadi Staf Khusus Menteri BUMN di Bidang Komunikasi Publik sejak tahun 2019.
Dalam tiga tahun ini Bang Arya juga menjadi salah satu tokoh yang dikenal luas di sepakbola Tanah Air. Ia kerap berbicara ke publik perihal PSSI, seputar perkembangan tim nasional (Timnas) Indonesia, dan hal lainnya terkait sepakbola.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir ini media massa ramai memberitakan tentang kabar PSSI akan menambah pemain naturalisasi, Bang Arya pun tak luput dari bidikan awak media untuk dimintai penjelasan soal duduk perkara tersebut.
Keterlibatan Arya Sinulingga di dunia sepakbola bukanlah suatu kebetulan. Juga bukan karena semata kedekatannya dengan Erick Thohir, ketua umum PSSI yang juga menjabat Menteri BUMN.
Sepak terjang Bang Arya di sepakbola Tanah Air pun bukan hal baru. Jabatan Anggota Executive Committee (Exco) PSSI menjadi buktinya.
Tak hanya itu, ia juga mengemban jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Utara yang diberi mandat melakukan pembinaan sepakbola di daerah Sumut.
Tanpa pengalaman yang panjang di dunia sepakbola, tak mungkin mantan wartawan ini mendapatkan jabatan di komite eksekutif federasi sepakbola Indonesia itu.
“Kalau kita enggak punya pengalaman di sepakbola selama 5 tahun, gak bisa ngajuin jadi Exco. Jadi bukan ini karena dekat sama Pak Erik Thohir, ya enggak bisa kalau enggak punya pengalaman sepakbola. Kalau enggak punya basic sepakbola yang diakui oleh federasi itu enggak bisa mengajukan diri jadi Exco. Jadi kan paham bola tidak harus bermain (sepakbola), ya manajemen penting banget,” kata Arya Sinulingga dikutip KBA News dari program “Talkshow Panggung Belakang” yang ditayangkan KBA News TV.
Kecintaannya terhadap sepakbola sejak kecil memicu pria kelahiran 18 Februari 1971 ini untuk mengembangkan sepakbola di daerah asalnya.
Hampir semua dilakukan Arya Sinulingga untuk memajukan sepakbola di Sumatera Utara, dari mulai pembinaan usia muda, menjalankan kompetisi hingga memiliki klub sepakbola.
Bahkan, hal lain yang juga tak luput dari perhatian Arya Sinulingga adalah menambah jumlah wasit dan pelatih sepakbola di Sumatera Utara.
Dalam satu tahun kemarin, ia menghasilkan 185 wasit atau lebih banyak daripada jumlah wasit yang pernah ada di Sumatera Utara, termasuk juga menambah 180 pelatih untuk sekolah sepakbola (SSB) yang bertebaran di Sumatera Utara.
“Jadi kita mulai dari klub, mengelola klub, ngurusi pemain-pemain, kemudian melakukan pembinaan juga. Di Sumut kami bikin Suratin Cup tahun kemarin total ada 2.000 pertandingan. Juga baru kali ini ada kompetisi untuk sepakbola putri,” ujar Ara Sinulingga.
Arya Sinulingga adalah pemilik klub sepakbola Sumut United FC yang berlaga di kompetisi Liga 3 (Liga Nusantara) dan baru saja promosi ke Liga 2 musim depan. Sumut United FC akan menjadi tim kedua asal Sumut setelah PSMS Medan yang berlaga di Liga 2 musim depan.
Cikal bakal Sumut United berawal dari Karo United FC yang dideklarasikan pada 28 Juli 2019 di Medan. Saat itu Arya Sinulingga menjadi inisiator sekaligus presiden klub yang memimpin jajaran pendeklarasian. Klub ini didirikan dengan tujuan menjadi kekuatan baru sepakbola Sumatera Utara.
Karo United FC pun berganti nama pada 2023 menjadi Sada Sumut FC, diputuskan lewat Kongres Biasa PSSI di Jakarta pada 28 Mei 2023.
Lalu, pada Kongres Biasa PSSI 2024, Sada Sumut FC kembali berganti nama menjadi Sumut United jelang tampil di Liga Nusantara (Liga 3).
Naik Kasta Ke Liga 2
Sumut United FC naik tahta ke Liga 2 musim 2025-2026. Hal itu terjadi lantaran klub ini menjadi juara Liga 3 (Liga Nusantara) musim 2024-2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang pada 27 Februari 2025.
Pada partai puncak, Sumut United FC membantai Tornado FC dengan skor 4-1. Hasil tersebut menegaskan kelayakan mereka kembali bermain di Liga 2 usai semusim tersungkur ke kasta ketiga.
Sumut United FC tampil impresif sepanjang Liga Nusantara 2024-2025, sebelum akhirnya angkat trofi. Mereka finis kedua di Grup 1 babak pendahuluan, kemudian menguasai Grup Y pada babak lanjutan.
Dari total 19 pertandingan, tim asuhan Ridwan Saragih itu hanya menelan tiga kekalahan saja. Hamzah Depa menjadi top scorer Sumut United FC dengan 7 gol, dan dia juga pemain dengan penampilan terbanyak (19), atau tak melewatkan satu laga pun.
Setelah menembus kasta kedua, target selanjutnya apalagi kalau bukan naik ke kasta paling tinggi dalam kompetisi sepakbola nasional, Liga 1. Seandainya target itu bisa dicapai, maka Sumut United FC akan tercatat sebagai tim debutan asal Sumatera Utara yang berlaga di kompetisi Liga 1.
Tak berlebihan pula bila Sumut United FC kelak bakal ikut menentukan masa depan sepakbola Sumatera Utara bersama saudara tuanya, PSMS Medan. Klub berjuluk Ayam Kinantan ini sudah terbiasa berlaga di kasta tertinggi sepakbola nasional, namun kini mereka masih berjuang untuk keluar dari kasta kedua.
“Kita bikin Sumut United dan 95% (pemainnya) itu orang Sumatera Utara. Ada dari Balige, Tarutung, Labuhan Batu, Asahan, Medan, Langkat, Binjai, Karo dan dari Siantar kita masukkan semua. Jadi hampir semua pemainnya dari Sumatera Utara,” tegas Arya Sinulingga.
Sebagai putra Sumut, Arya Sinulingga ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak muda bermain sepakbola sampai level tertinggi di tingkat nasional. Dalam konteks ini, ia ingin Sumut United menjadi wadah bagi anak-anak muda memulai karier sepakbola sebelum mereka melangkah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Banyak anak muda Medan itu gak punya klub untuk bermain bola. Kita juga tahu bahwa sebenarnya sumber pemain timnas Indonesia ini dulu adalah Sumatera Utara, tapi akhir-akhir ke sini kan makin dikit,” kata Arya Sinulingga.
Ya, sejarah mencatat banyak pemain sepakbola asal Sumut dan pernah bermain untuk PSMS Medan yang menghiasi timnas Indonesia di masa lalu. Sebut saja penjaga gawang Ronny Pasla yang berkiprah sekitar tahun 1960-an hingga awal 1980-an dan pemain gelandang Nobon Kayamuddin yang berjaya di era 1970-an. Mereka adalah dua pemain legenda PSMS Medan dan sekaligus timnas Indonesia.
Setelah mereka ada Ponirin Meka, kiper berjuluk “Si Tangan Emas”, yang pernah menjadi andalan timnas Indonesia dan membawa Indonesia meraih medali emas di SEA Games 1987.
Kemudian di era tahun 1990 an ada Ansyari Lubis yang menjadi pemain termahal di kompetisi liga Indonesia.
Sedangkan di era tahun 2000-an ada nama-nama seperti Slamet Riyadi, Sahari Gultom, Mahyadi Panggabean, dan Markus Horisson.
Pada dekade tahun 2010-an hingga 2020-an, pemain timnas Indonesia yang berasal dari Medan tercatat ada Egy Maulana Vikri, Firza Andika, Fadilla Akbar, Rachmad Hidayat, David Maulana, Riko Simanjuntak, Paulo Sitanggang, dan Ghozali Siregar.
Tentunya masih banyak lagi pemain asal Sumatera Utara ataupun yang pernah membela PSMS Medan mengharumkan nama Indonesia di kancah sepakbola nasional dan regional.
Namun, seiring berjalannya waktu, Tim Ayam Kinantan kini tak lagi memberi banyak kontribusi pemain ke tim nasional. Kekosongan inilah yang bisa diisi oleh klub-klub lain asal Sumatera Utara, termasuk Sumut United FC. Kuncinya, mereka harus mampu menunjukkan performa terbaik sehingga layak membela Merah Putih.
Statistik Sumut United FC
1, Jumlah skuad: 28
2, Rata-rata umur: 22,4
3, Pemain asing: 0
4, Pemain tim nasional: 0
5, Stadion: Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Kapasitas 15.000 kursi
6, Rekor/Catatan transfer saat ini: +-0
7, Total Nilai Pasar: Rp 434,54 Juta
You must be logged in to post a comment Login