Connect with us

    POLITIK

    Kisruh Demokrat, Jhoni Allen: “SBY Bukanlah Pendiri Partai Demokrat!”

    Published

    on

    Jakarta, JARRAKPOS.com – Perang buka-bukaan dosa di antara dua kubu di Demokrat kian memanas dan menjadi-jadi. Jhoni Allen Marbun, politisi Demokrat yang dipecat oleh DPP Partai Demokrat pimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara terbuka menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Dalam sebuah video yang diterima media Minggu (28/2/2021) malam, Jhoni Allen
    menuding SBY tidak pernah berdarah-darah mendirikan Partai Demokrat. Jhoni bahkan menyebut SBY bukan pendiri Partai Demokrat.

    “Demi Tuhan saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan,” ungkap Jhoni Allen.

    Dalam video tersebut, Jhoni Allen secara blak-blakan menegaskan bahwa SBY bukan pendiri Partai Demokrat. Masih kata Jhoni Allen, SBY bergabung dengan Partai Demokrat setelah Partai Demokrat lolos verifikasi dengan memasukkan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono. SBY bergabung dengan Partai Demokrat, lanjut Jhoni Allen, setelah mundur dari Kabinet Predisen Megawati Soekarno Putri.

    Advertisement

    “SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat,” kata Jhoni dalam video yang diterima media ini. “SBY bergabung dengan Partai Demokrat setelah Partai Demokrat lolos verifikasi dengan memasukkan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono sebagai salah satu wakil ketua umum

    Jhoni bercerita, Demokrat didirikan oleh 99 pendiri di Jakarta. Kemudian muncul pendiri partai di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Mereka saling bahu membahu meloloskan verifikasi KPU hingga Partai Demokrat menjadi peserta Pemilu 2004.

    Jhoni mengaku bersama pendiri dan senior serta semua kader di seluruh Indonesia bersusah payah meloloskan Partai Demorkat pada verifikasi KPU. Namun, SBY sama sekali tidak ikut berkeringat dan berdarah-darah melewati masa-masa itu.

    Jhoni mengatakan, SBY hanya menyumbang uang Rp100 juta untuk membayar hotel. Ia muncul di hadapan Partai Demokrat setelah mundur dari kabinet Presiden Megawati Soekarnoputri

    Advertisement

    “Dan hanya menyumbang uang Rp100 juta dalam bentuk empat travel check di hotel Lirah Bogor. Pak SBY setelah mundur dari kabinet ibu Megawati baru muncul pada acara PD di Hotel Kinasih di Bogor saat itu saya ketua panitianya,” kata Jhoni.
    SBY justru malah membawa Partai Demokrat menjadi partai dinasti. Ketika SBY menjadi ketua umum pada KLB 2013. SBY menunjuk putranya Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai sekretaris jenderal.

    “Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia, untuk pertama kali partai politik bapaknya SBY ketum anaknya sekjen. Sejatinya SBY telah melakukan pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat,” pungkasnya.

    Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat berbicara mengenai isu kudeta kepemimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Awalnya, SBY berbicara tepat usia 20 Tahun Demokrat yang diterpa ujian dan cobaan.

    “Awal tahun 2021 ini tepat partai kita berusia 20 tahun kita menghadapi ujian dan cobaan, ketika kita semua tengah berjuang sekuat tenaga untuk masa depan partai yang cerah perjuangan yang damai, konstitusional dan tidak berniat jahat dan ketika di bawah kepemimpinan AHY dukungan dari rakyat terhadap partai Demokrat terus meningkat, bagai petir di siang bolong ada gerakan dan pemufakatan jahat untuk merusak partai Demokrat,” katanya lewat video, Rabu (24/2/2021).

    Advertisement

    SBY menyebut ada gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat. Yang ia sebut Gerakan Pengambilan Paksa Partai Demokrat (GPK PD) yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai yang sah.

    “Gerakan ini hakikatnya ingin mendongkel dan merebut kepemimpinan partai yang sah. Kemudian menggantinya dengan orang luar yang bukan kader demokrat, yang bersekongkol dengan segelintir kader dan mantan kader yang bermasalah,” ujar SBY.
    “Kalau gerakan ini berhasil karena ada yang ingin membeli partai kita dan kemudian ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan,” imbuhnya.

    Presiden RI ke-6 ini kemudian menegaskan bahwa Partai Demokrat bukan untuk diperjualbelikan. Dia bilang, partainya tidak tergiur oleh uang berapa pun besarnya.
    “Pada kesempatan ini, bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas, Partai Demokrat not for sale! Partai kami bukan untuk diperjualbelikan, meskipun Partai Demokrat bukan partai yang kaya raya dari segi materi. Kami tidak tergiur dengan uang Anda berapa pun besarnya,” tegas SBY. frs/jmg/

    Advertisement