POLITIK
KLB Demokrat, Yan Rizal Usman: “AHY Sudah Demisioner”
Deliserdang, JARRAKPOS.com – Para kader senior dan pendiri Partai Demokrat yang menjadi inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Jumat (5/3/2021) hari ini di Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, menyatakan bahwa KLB merupakan cara terbaik untuk memperbaiki citra dan kondisi internal Partai Demokrat yang tidak demokratis dan tidak kondusif di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
“KLB ini dilakukan karena para Ketua DPD dan Ketua DPC sebagai pemilik sah tidak terakomodir di dalam Kongres 2020 lalu. Ironisnya di Kongres 2020 tidak ada pembahasan pertanggungjawaban,” tandas Yan Rizal Usman, salah satu inisiator KLB, saat dihubungi media Jumat (5/3/2021) pukul 20.58 wita.
Bukan hanya itu, Deklarator Partai Demokrat Jawa Barat itu pun membongkar dosa-dosa lain AHY dalam Kongres 2020 lalu. Seperti tidak ada agenda pembahasa AD/ART Partai Demokrat yang seharusnya dibahas dalam setiap kongres partai.
Kemudian, ungkap mantan Komwas DPD Partai Demokrat Jawa Barat, DPP Partai Demokrat di bawah kendali AHY bersikap sewenang-wenang terhadap kader partai termasuk para kader senior yang notabene adalah pendiri Partai Demokrat. “DPP sewenang-wenang main pecat-pecatkader-kader senior Partai Demokrat. Ini partai milik masyarakat, milik bangsa,” kritik Caca.
Atas sikap arogan nan dictator AHY itulah, kata Caca, para pendiri Partai Demokrat, para senior, unsur di bawah atau grass root meminta digelarnya KLB. “Oleh karena itu para pendiri, para senior, unsur di bawah minta KLB. Maka itu kita fasilitas kemauan kader di bawah,” tandas manta Sekretaris Biro Pertahanan DPP Partai Demokrat itu dengan suara lantang.
Menanggapi aksi penolakan dari DPD Partai Demokrat Bali dan lainnya, Caca menegaskan, “Yang menolak ngga ngerti. Mereka yang buat AD/ART, kita melaksanakan kongres kok protes. Majelis Tinggi kekuasaan lebih tinggi dari Ketum. Tapi Pak SBY buat statemen, AHY juga buat statement sendiri. Kacau. Ini kita perbaiki.”
Caca menegaskan bahwa KLB hari ini berjalan sudah sesuai AD/ART dan cukjp demokratis dalam pemilihan Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat. Diungkapkannya, Moeldoko terpilih melalui voting terbuka. Kala itu, ada dua orang calon ketum yakni Marzuki Alie dan Jenderal TNI Purn Moeldoko.
“Cukup demokratis. Karena dua calon ketua umum maka dilakukan voting terbuka, Moeldoko terpilih. Dan Pak Marzuki Alie disepkati menjadi Ketua Dewan Pembina.
Kita kembali ke AD/ART, tak ada Majelis Tinggi, yang ada Dewan Pembina,” jelas Caca panjang lebar.
Dengan terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat dalam KLB tadi maka posisi AHY menjadi demisioner. “AHY sudah demisioner. Hasil KLB ini akan segera daftar ke Kemenkumham. Bagi yang tidak puas, silahkan kita ketemu di Kemenkumham atau di pengadilan,” tandas Caca.
Namun bagi pengurus DPP, DPD maupun DPC tidak perlu khawatir. Karena, sebut Caca, pengurus baru di “Kabinet” Moeldoko akan merangkul semuanya. “Para pengurus di masa AHY akan kita rangkul, karena selama ini teman-teman itu takut, karena takut, padahal mereka dukung KLB, kita akan rangkul,” ucap Caca.
Caca juga menegaskan bahwa pengurus DPP Partai Demokrat di bawah Ketua Umum Jenderal TNI Purn Moeldoko akan menghapus aturan atau kebijakan DPP yang meminta setoran dari pengurus di bawahnya ke DPP. frs/jmg/*
You must be logged in to post a comment Login