Connect with us

    NEWS

    Komisi II DPR RI Dukung Menteri ATR-BPN Berantas Mafia Tanah

    Published

    on

    Jakarta Jarrakpos.com – Tentang gencarnya Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang akan memerangi mafia pertanahan memperoleh dukungan dari Komisi II DPR RI. Hal tersebut dikatakan oleh Anggota Komisi II DPR RI, Drs Difriadi, Kamis (16/9).

    “Perang ataupun ancaman yang di gencarkan oleh menteri ATR dan BPN, saya kira ada dasarnya karena ini prosesnya bukan sekarang. Prosesnya lama sekali, karena lama itulah maka solusinya pasti tidak bisa cepat,” kata Anggota Komisi II DPR RI, Drs Difriadi.

    Legislator asal dapil Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut menjelaskan, Dalam memerangi mafia pertahanan selain memakan waktu. Tentunya juga di perlukan strategi dalam menghadapi upaya para pelaku mafia pertanahan. Kata Difriadi, pihaknya merasa yakin dibawah kepemimpinan Pak Hadi Tjahyanto, Kementerian ATR/BPN bisa semakin baik.

    “Sesuai pernyataan Pak Menteri Hadi dalam beberapa pekan terakhir terkait perang melawan mafia tanah, kita dari Komisi II DPR RI mendukung langkah itu. Oleh karena itu tentu perlu strategi mempercepat dengan kometmen yang kuat dengan kekuatan penuh,” tegas Difriadi.

    Advertisement

    Dikatakan Difriadi, pernyataan dari Pak Menteri yang akan gasfull perang melawan mafia tanah itu benar dan harus di pertajam. Menurut Dirifadi selama itu untuk kepentingan masyarakat, Komisi II akan komitmen mendukung.

    “Kita harus dukung karena itu kepentingan rakyat keoentingan kita semua kepentingan bangsa kita,”ungkas Difriadi.

    Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto, mengutarakan komitmen untuk menyelesaikan tiga persoalan. Salah satunya, terkait konflik agraria yang diakibatkan oleh praktik mafia tanah.

    Mantan Panglima TNI tersebut menyampaikan, ia akan menggunakan pendekatan manajemen pertempuran dalam menjalankan tugas sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, dimulai dari identifikasi hingga penyelesaian masalah.

    Advertisement

    “Kalau manajemen perang kan ada deteksi, identifikasi, eksekusi. Saya harus melihat situasinya, saya pelajari, saya masuk dari mana, seperti itu,” ujar Hadi Tjahjanto dalam sesi Podcast Kabinet dan Setkab. (Jum/Red)