PARIWISATA
KPS Batu Lumbang Bangun Objek Wisata Baru di Tukad Mati
Badung, JARRAKPOS.com – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kabupaten Badung, I Wayan Suambara meresmikan Sekretariat Komunitas Peduli Sungai (KPS) Batu Lumbang Pelasa Kuta, saat melaksanakan Gerakan Serantak (Gertak) Badung Bersih, Jumat (6/12/2019). Komunitas ini menjadi yang pertama di Kabupaten Badung untuk menjaga aliran Sungai Tukad Mati, sekaligus memiliki program kerja untuk menjadikan kawasan sungai sebagai destinasi wisata kreatif baru.
Kabalitbang Kabupaten Badung, I Wayan Suambara mengapresiasi terbentuknya Kelompok dan Sekretariat KPS Batu Lumbang Pelasa Kuta yang beralamat di Jalan Majapahit Gang Batu Lumbang Nomer 7 Banjar Pelasa Kuta. Memiliki anggota sebanyak 50 orang komunitas ini diharapkan mampu memberi bukti kepada masyarakat bahwa kehadiran mereka tidak hanya akan menjaga agar sungai tetap bersih, namun mengelola potensi di sepanjang bantar Sungai Tukad Mati. “Menjadikan aliran sungai di wilayah Pelasa ini kelak menjadi daerah yang bersih dan bisa disuguhkan sebagai satu objek wisata yang baru,” harapnya.
Baca juga : Wabup Suiasa Pimpin Gertak Badung Bersih di Desa Pererenan
Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista mengatakan, KPS Batu Lumbang Pelasa Kuta memiliki visi yang kuat untuk melindungi kelestraian lingkungan. Serta sebagai upaya untuk menjaga kawasan suci di sepanjang aliran sungai dari perusakan dan pencemaran. Sehingga akan mewujudkan wisata kreatif untuk kesejahteraan masyarakat, melalui pengelolaan dan pemamfaatan potensi yang berbasis sosial, budaya dan bertanggung jawab. Ditandai dengan peresmian sekretariat yang sekaligus sebagai pos pantau subgai, ditegaskan kepada masyarakat agar menhentikan membuang sampah dan limbah ke dalam sungai. “Mengajak bersama masyarakat agar sungai tetap bersih sehingga pemerintah membuat terobosan pariwisata selain Pantai Kuta,” ujarnya.
Ketua KPS Batu Lumbang Pelasa Kuta I Made Matra usai menerima surat keputudan dari Lurah Kuta Ketut Suana mengatan, pihaknya akan mengedukasi masyarakat menjaga kelestarian dan fungsi sungai. Program tahunan naturalisasi aliran sungai dari pemerintah akan terus dijaga tidak saja dari sisi pengawasan namun terlibat langsung dalam pemeliharaan. Berbagai terobosan seperti penghijauan dan penataan kawasan agar tetlihat indah ini diharapkan tidak lagi menjadi sungai sebagai halaman belakang. “Dulu Sungai sebagai tanah belakang dan TPA akhir. Sehingga diharapkan peran serta masyarakat untuk dapat memelihara sungai. Berfungsi sebagai wisata kreatif dan icon baru bagi pariwisata Kuta,” harapnya.
Baca juga : Bupati Tanam Pohon di Beji Pura Dalem Desa Adat Nungnung
Agar pola pengelolaan sungi partisipatif ini bisa terus ditingkatkan Made Matra juga mengaku pihaknya mendapatkan pendampingan dari legislatif, yakni dari Gusti Anom Gumanti dan Nyoman Graha Wicaksana. Kedua tokoh ini dinilai sangat berkontribusi mendukung program kerja KPS Batu Lumbang Pelasa Kuta. Terlebih dengan adanya dorongan kepada pemerintah agar Kuta memiliki taman kota di areal Central Parkir Kuta. Diharapkan tanah yang kini masih disewa investor bisa dikerjasamakan, karenan tidak difungsikan dengan baik bahkan salah satu sisinya justru menjadi tempat penimbunan sampah sementara. Sehingga kedepaan diharapkan objek wisata baru akan terbangun didukung akses parkir dari Central Parkir Kuta dan tersedianya ruang terbuka hijau untuk publik. eja/ama