DAERAH
KPU Bali Kembali Gelar “Metatah dan Menek Kelih Massal” Gratis
Ket foto : Tokoh Spiritual Made Sudarsana alias Pak Penting.
BADUNG, JARRAKPOS.com – Komunitas Peduli Umat (KPU) Bali terus memperkuat sendi-sendi kebersamaan di masyarakat melalui berbagai bentuk kegiatan di bidang sosial, budaya, seni dan adat-istiadat. Kali ini KPU Bali sebagai sebuah komunitas yang merupakan gabungan seluruh umat kembali menggelar “Upacara Menek Kelih dan Metatah Massal” (bersama, red) gratis. Acara puncak akan dilaksanakan pada tanggal 5 dan 6 Juli 2018, dipusatkan di Gedung Komunitas Peduli Umat, Jalan Marga Padang Damai VIII, Banjar Padangbali, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung. ” Sebelumnya kita sudah laksanakan sederetan kegiatan sosial kemanusiaan termasuk Upacara Sapu Leger, kali ini kembali ada permintaan dari masyarakat untuk mengadakan kegiatan Metatah Massal. Peserta datang dari seluruh Bali tinggal dua orang saja hingga hari ini sudah 100 pesertanya,” jelas Pendiri KPU Dalung, Made Sudarsana kepada JARRAKPOS.com di Dalung, Badung, Senin (2/7/2018).
Mengusung tagline baku “Komunitas Peduli Umat Dari Kita Untuk Kita Menuju Kebersamaan” acara telah diawali dengan kegiatan pertemuan peserta upacara Menek Kelih dan Metatah Massal tanggal 1 Juli 2018. Selanjutmya pada tanggal 5 akan berlangsung upacara dan upakara Medengan-Dengan bagi peserta Metatah bersama dan upakara tiga sasihan dan menek kelih. Pada tanggal 6 Juli 2018 akan dilaksanakan upacara Ngekeb, Merajah dan Metatah dilanjutkan Mejaya-jaya dan Pawintenan bagi peserta Metatah (potong gigi, red). Ketua Panitia, Made Swantara mengatakan kemungkinan peserta akan terus bertambah seiring gencarnya informasi di masyarakat terkait kegiatan yang dilaksanakan KPU Bali. “Kegiatan Mapandes atau potong gigi pertama kali dilakukan KPU Bali, sebelumnya kami telah melaksanakan Sapu Leger targetnya 200 tapi yang ikut hingga 350 orang,” jelasnya.
Tokoh Spiritual Made Sudarsana yang akrab disapa Pak Penting, mengungkapkan dalam kegiatan kali ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan lintas agama. Dukungan yang sama mengalir seperti halnya pelaksanaan berbagai kegiatan pengobatan gratis dan donor darah yang rutin dilaksanakan KPU Bali. Sementara para peserta hanya diminta membawa pejati, tirta merajan masing-masing dan sarana persembahyangan selama dua hari kegiatan. Hal itu juga dijelaskan sebagai implementasi “Tri Hita Karana” maupun “Bhineka Tunggal Ika” untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Diharapkan kegiatan yang dilaksanakan gratis ini juga mampu mengurangi beban masyarakat baik dari sisi biaya maupun wakyu, karena bila tidak dilaksanakan secara komunal akan banyak memakan biaya, waktu dan tenaga, terlebih masyarakat disibukkan dalam aktifitas kerja ditengah kondisi ekonomi saat ini yang kurang stabil.
KPU Bali yang dibangun untuk meningkatkan kebersamaan untuk mendapatkan akses kekuasaan, pendanaan dan tempat dalam interaksi sosial akan menjadikan seluruh kegiatan sosial kemasyarakat sebagai agenda rutin sepanjang tahun. Hingga saat ini kegiatan sosial kemanusiaan dan donor darah sudah menjadi kegiatan rutin sesuai kebutuhan karena sudah memiliki kerjasama dengan PMI yang didukung penuh berbagai element di masyarakat. Sementara kegiatan sapuleger dan menek kelih serta metatah bersama juga akan terus menjadi bagian dari agenda kegiatan sosial keagamaan di KPU Bali. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login