NEWS
Lomba BICF, NTS Jakarta Dedikasi Lahirkan SDM Musik “High Quality”

Ket foto : Bali International Choir Festival (BICF) ke-7 yang diikuti lebih dari 5 ribu peserta yang tergabung dalam 146 grup dari 10 negara berlangsung selama 24-28 Juli.
Denpasar, JARRAKPOS.com – Nilam Topodade Students (NTS) Jakarta akan berdedikasi membangun sekolah vokal dan musik yang melahirkan sumber daya manusia (SDM) dengan high quality. Pembangunan sekolah tersebut terbentuk dari proses yang panjang yang didasari atas kecintaannya memajukan dunia musik anak bangsa. Uniknya nama Nilam diambil dari pasangan Pendiri NTS Jakarta Rudy Lamando, Topodade yang merupakan istilah penyanyi dari Bahasa Sulawesi Tengah dan Student artinya siswa. Sekolah tersebut berdiri sejak Tahun 2009.
Menurut Pendiri NTS Jakarta Rudy, pihaknya memberikan pembelajaran berbeda dengan sekolah musik pada umumnya. NTS Jakarta membuka empat kelas pembelajaran yakni Private Class (1-2 orang), Reguler Class (diatas 7 orang), Small Class (Maksimal 5-6 orang) dan Choir Class. “Saya tidak mengajarkan teori semata, tapi memastikan mereka bisa tampil (show) dengan kualitas terbaiknya,” kata Rudy di Denpasar, Rabu (25/7/2018).
Hal itu disampaikan ketika mengikuti Bali International Choir Festival (BICF) ke-7 yang diikuti lebih dari 5 ribu peserta yang tergabung dalam 146 grup dari 10 negara berlangsung selama 24-28 Juli. NTS Jakarta tidak menggunakan bendera-bendera nama tertentu yang sudah terkenal seperti sekolah musik pada umumnya. Namun pihaknya justru berdiri secara mandiri dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Kehadirannya untuk mewadahi anak-anak bangsa yang berminat dan berbakat mengembangkan diri bidang vokal dan musik.
Batas waktu pembelajaran tidak dibatasi semasih murid membutuhkan bimbingan, diperkenankan untuk belajar dengan biaya yang menyesuaikan dengan standard yang ditentukan. Sedangkan NTS juga memperhatikan murid-muridnya yang memiliki keterbasan dana namun mempunyai minat dan bakat yang tinggi untuk mengasah dirinya menjadi pribadi yang berkualitas. “Itu merupakan tanggungjawab sosial kami memperhatikan yang membutuhkan uluran tangan,” ungkapnya.
Meskipun NTS baru berkembang namun sudah melahirkan beberapa prestasi yang membanggakan yang diraih oleh murid-muridnya. Kolaborasi penyanyi Topodade (Nilam, Caca dan Mia) dengan karakter khas masing-masing mampu meraih Juara I Dreams Girl di Global TV pada Tahun 2009. Muridnya Regina Ivanova berhasil merebut Juara I Regina Idol pada Tahun 2013. Azizah Juara II KDI di MNC TV Tahun 2015. Prestasi ditambahkan oleh Soraya Dwi Lestari meriah Juara dalam ajang Q Akademi Indosiar lagu-lagu religi dan Adeline Lapian Juara I Vidio.com di SCTV pada Tahun 2016.
NTS Jakarta Choir yang baru terbentuk juga menyabet Juara I Choir se- Jakarta di Emprelium Pluit pada 17 Agustus 2017. Dengan pengalaman itu, pihaknya optimis untuk mengikuti ajang bergengsi BICF ke-7 di Bali. NTS Pengajar memiliki tiga pengajar yakni Rudy Lamando, Nilam Topodade dan Elva Patty. Sementara itu, Nilam Topodade menambahkan, NTS Jakarta menerapkan basic vokal debagai fondasi secara detail. “Ibarat membuat rumah, tentunya fondasinya harus kuat sehingga rumahnya kelak tidak cepat roboh,” ungkapnya.
Untuk itu, pengembangan bakatnya akan lebih maksimal dan optimal, sehingga mereka menyanyi penuh power dengan emosional yang tepat. Tim mentor memperkuat dan melatih pengunaan diagpragma untuk memudahkan melakukan kontrol power dalam menyanyi. Disamping itu, murid NTS Jakarta juga dibentuk karakternya sehingga sungguh-sungguh menjadi inspirasi bagi penyanyi lainnya. Hal itu senada disampaikan oleh Mentor Elva Patty mengharapkan, pihaknya mampu memberikan kesempatan anak bangsa mendaptkan pendidikan vokal tidak saja dari kalangan masyarakat mampu tetapi juga warga desa.
Visi itu diharapkan dapat diwujudkan bersama NTS Jakarta, mengingat peluang dunia musik terbuka lebar. Dengan mengikuti perlombaan BICF 2018 dijadikan momentum mengasah muridnya untuk berani dan percaya diri. Oleh karena, penampilan lomba tersebut membutuhkan persiapan yang maksimal, sehingga kesempatan itu dapat meningkatkan skill (kemampuan) dari masing-masing individu muridnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya akan menampilkan garapan yang spesial dengan komposisi dari penyanyi dari berbagai latar belakang. “Semoga NTS Choir lebih maju dan berkembang dalam memajukan pendidikan musik terutama vokal,” harap Elva yang sudah biasa bernyanyi sejak kecil lahir ayah berdarah seniman. Bahkan dirinya baru saja mendapatkan kategori Favorite dalam ajang “New Wave Junior Internasional Contes for Young Pop Singers” di Rusia.
Sementara kedua muridnya Vanessa dan Ian Delano mengaku peningkatkan skill vokalnya dengan sungguh signifikan. “Teman-teman saya sendiri juga mengungkapkan perubahan itu, tentunya tidak terlepas dari metode pembejalaran yang mengutamakan basic vokal terlebih dahulu sehingga fondasi jadi penyanyi lebih kuat,” Vanesa. Awalnya Vanesa hanya sekedar menyanyi tanpa mengetahui cara tampil dengan maksimal. Begitu juga yang dialami oleh Ian Delano yang sempat diremehkan teman sejawatnya dinilai tidak pantas jadi penyanyi. Dengan penampilan dan wajah yang pas-pasan.
Namun atas keyakinan dan keteguhan hatinya tetap belajar meningkatkan kemampuan dirinya untuk menjadi penyanyi profesional semakin dekat atas mentoring dari NTS Jakarta. Sebelum sekolah di NTS Jakarta, keduanya tergabung dalam Komitas All Jakarta Vocalis (AJV) dan sudah biasa manggung pada event-event lokal dan cafe. aya/ama
You must be logged in to post a comment Login