NEWS
Loyalitas Organisasi PROJO Dan Sepakterjang Ketua DPD PROJO Sumatera Selatan
PALEMBANG.Jarrakpos.com. Pro Jokowi (Projo) merupakan organisasi kemasyarakatan pendukung Presiden Indonesia yang ke-7, Joko Widodo.
Projo dikenal karena merupakan salah satu relawan darat terbesar dan memiliki status resmi organisasi kemasyarakatan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Loyalitas organisasi ini pun tidak perlu diragukan dalam membantu dan membela masyarakat yang tengah membutuhkan bantuan. Sesuai dengan selogan mereka yang selalu Setia Digaris Rakyat.
Awalnya, Projo didirikan melalui Kongres I Projo, pada tanggal 23 Desember 2013. Setelah deklarasi, jaringan Projo langsung dibuat secara nasional.
Strukturnya dibentuk mulai dari pusat, daerah, cabang, hingga ke desa dengan mengandalkan dana swadaya, dengan menganut model aksi massa, advokasi dan berinteraksi langsung dengan rakyat.
Dalam waktu singkat basis dukungannya terbentuk terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Bali, hingga Jakarta
Projo dibentuk dengan tiga orientasi politik utama, yaitu memperjuangkan Jokowi sebagai presiden, memenangkan Jokowi menjadi Presiden dalam Pilpres 2014, dan mengawal Jokowi sebagai Presiden.
Untuk mencapai orientasi politik tersebut, Projo melakukan penguatan organisasi dengan aktualisasi prinsip-prinsip kerja organisasi yakni partisipasi, mandiri, dan gotong royong.
Seperti halnya di Sumatera Selatan, sepak terjang Ketua DPD Projo Sumsel Feri Yandi saat itu membantu masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak seperti permasalahan Program Keluarga Harapan (PKH).
Tahun 2018, Feri Yandi di Beri SK untuk menjadi ketua DPC Kota Palembang. Karena kegigihannya untuk menegakkan keadilan bagi masyarakat dan sehingga dia pun diangkat menjadi ketua DPD Sumatera Selatan.
Periode pertama Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden di Sumsel kalah 18 persen dari rivalnya.
Kemudian setelah Feri Yandi menjadi ketua DPD Sumsel Feri dapat menambah suara sehingga neskipun selisih nemun tidak seperti sebelumnya.
Artinya, dikepemimpinan Feri Yandi tingkat kepercayaan masyarakat untuk bergabung bersama Projo meningkat.
Namun, ketika diberikan mandat sebagai Ketua DPD provinsi Sumatera Selatan, Feri pun diterpa badai sehingga dikabarkan terkena OTT.
Padahal, saat itu niatnya hanya memperjuangkan hak warga yang diduga mendapat permasalahan dalam penerimaan PKH di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.
Dimana saat itu, awal permasalahan Projo mengungkap indikasi adanya penyimpangan di program PKH.
Kemudian Biro Hukum Projo Sumatera Selatan diberi kabar oleh Biro Hukum Inspektorat Kabupaten OKI untuk bertemu terkait permasalahan itu. Kemudian mereka menemui Kepala Inspektorat di Kantornya.
Akan tetapi, saat tiba di kantor Inspektorat Kabupaten OKI, mereka ditawarkan sejumlah uang (Hiba) dengan tujuan untuk membantu dana operasional Projo Sumsel. Saat itu uang tersebut langsung diletakkan diatas meja.
Namun, tidak lama kemudian datanglah sejumlah polisi yang langsung menanahan Ketua DPD Projo Sumsel dan tiga orang lainnya. Hal inilah dianggap OTT di sejumlah kalangan masyarakat.
“Kita tidak seperti informasi yang beredar itu. Ini murni kita memperjuangkan hak masyarakat,” ujar Feri.
Feri pun mengaku ikhlas dengan permasalahan yang sedang dia hadapi. Karena menurut dia apa yang telah dilakukannya merupakan bentuk dukungannya terhadap Presiden demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Ini murni dukungan kita terhadap Presiden. Dimana dalam masalah ini kita menduga adanya indikasi korupsi dan pengurusnya itu diduga merupakan keluarga kepala inspektorat saat itu,” jelasnya.
Pria yang kerap membongkar dugaan korupsi di Sumatera Selatan ini juga berharap jika permasalahan yang dia hadapi ini menemukan titik terang. Karena yang dilakukan merupakan Jihad Fisabilillah.
Untuk diketahui, selain kerap membongkar indikasi korupsi, Feri juga sering memberikan bantuan kepada anak yatim dan anggotanya sendiri.
Bahkan setiap tahunnya dia melakukan bakti social dengan berbagi beras dan uang kepada masyarakat yang tengah membutuhkan.
Terakhir DPD Projo Sumsel melakukan bakti social dengan menyalurkan bantuan beras dan uang kepada masyarakat dan anak yatim.
Hal itupun dilakukannya untuk membantu masyarakat yang tengah membutuhkan dan memperingati hari ulang tahun Projo.
Sumber : Jarrakpos Official
Editor : Kurnia
You must be logged in to post a comment Login