Connect with us

    HUKUM

    LPD Ngis Bangkrut, Ketua Kabur, Nasabah Lapor ke Polda Bali

    Published

    on

    Tejakula, JARRAKPOS.com – Satu lagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupten Buleleng, Bali, bangkrut akibat ulah pengurus.

    LPD Ngis milik Desa Adat Ngis, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula pailid alias bangkrut akibat ulah Ketua LPD Ngis, Nyoman Brata, SE.

    Brata diduga kuat membobol LPD Ngis senilai Rp 12 miliar dengan cara membuat kredit fiktif atas nama salah satu keluarganya.

    Sejak Jumat (28/1/2022) pekan lalu, Brata kabur dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

    Advertisement

    Akibat ulah Brata itu, salah satu nasabah LPD Ngis yang tergolong nasabah kaya melapor ke Polda Bali, Jumat (28/1/2022).

    Tim penyidik Ditreskrimsus Polda Bali, Rabu (2/2/2022) langsung turun ke LPD Ngis melakukan penyelidikan.

    Kelian Desa Adat Ngis, I Made Arja, 44, membenarkan kehadiran Tim Penyidik Ditreskrimsus Polda Bali itu.

    Terkait pailidnya LPD, Arja menceritakan bahwa aksi pembobolan LPD oleh Ketua LPD Brata itu baru diketahui Selasa (25/1/2022).

    Advertisement

    “Kasus ini baru kita ketahui Selasa kemarin. Dan langsung kita konfirmasikan kepada Pak Ketua LPD dan dia mengakui bahwa dia telah menggunakan dana nasabah dengan cara membuat kredit fiktif atas keluarganya,” jelas Arja.

    Arja mengungkapkan bahwa sesuai dengan neraca maka aset LPD Ngis sebesar Rp 19 miliar. Dari jumlah itu kini saldonya tinggal Rp 3 juta.

    Diceritakan Arja, setelah memastikan kondisi LPD yang sesungguhnya, ia langsung memerintahkan pemutupan LPD itu dan mengamankan sejumlah aset yang ada di kantor LPD tersebut.

    “Hari Kamis (27/1/2022) langsung saya tutup dan minta pecalang, Bhabinkamtibmas dan Babinsa menjaga aman dan menjaga aset yang ada di kantor,” papar Arja.

    Advertisement

    Langkah berikurnya, kata Arja, langsung membentuk tim untuk memburu aset-aset milik Brata.

    Terkait keberadaan Brata, Arja menceritakan bahwa terakhir ia berkomunikasi dengan Brata Jumat (28/1/2022) malam sekitar pukul 23.00 wita dan mengakuinya masih berada di sekitar Kota Singaraja.

    Tokoh masyarakat juga wakil nasabah Putu Sudiarta berharap dengan dilaporkan ke Polda dan tim penyidik Ditreskrimsus yang sudah turun ke lokasi itu diharapkab bisa memberikab keyakinan dan kepastian hukum kepada masyarakat terutama para nasabah LPD Ngis tersebut.

    “Saya selaku tokoh masyarakat berharap agar kehadiran polisi melakukan penyelidikan kasus ini bisa memberikan keyakinan kepada masyarakat dan memberikan kepastian hukum kepada masyarakat yang menjadi korban dalam kasus ini,” tandas Sudiarta.

    Advertisement

    Informasi yang diperoleh JARRAKPOS.com menyebutkan bahwa kondisi tidak sehat pada LPD Ngis sudab terjadi ada tahun 2009 lalu. “Tapi parah kali itu mulai tahun 2017,” cerita salah satu nasabah yang mengaku berhasil menarik semha tabungannya hingga akhir Desember 2021 lalu. frs/*