NEWS
LSM JARRAK Kritisi Anies Lalai Mengatasi Banjir Kiriman
Ket foto : Musim hujan menimpa. Bisa dipastikan banjir akan menimpa jalanan dan pemukiman penduduk Jakarta. (Ist)
JAKARTA, JARRAK POS – “Banjir ini bukan bencana alam. Banjir ini soal menajemen volume air. Saya menawarkan tiga solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta. Pertama kita bereskan hulu. Kedua, kami akan membangun sumur-sumur serapan di Jakarta. Terakhir, memastikan aliran sungai tidak terhambat,” kata Anies Baswedan di salah satu televisi swasta di penghujung tahun 2016 silam. Kala itu Anies, sapaan akrabnya, dan Basuki Tjahaja Purnama di undang dalam debat kandidat dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Anies seolah paham cara mengatasi banjir di Ibukota. Ia menyadari betul bahwa banjir sudah menjadi bencana akut di Jakarta. Terlebih tatkala musim hujan menimpa. Bisa dipastikan banjir akan menimpa jalanan dan pemukiman penduduk Jakarta.”Diubah konsepnya. Konservasi air,” tambahnya dalam debat tersebut. Sontak tepuk tangan penonton pun bergemuruh.
Tak sampai di situ, aksi Anies pun berlanjut. Pada Februari 2017, misalnya ia rela menerobos banjir dengan ketinggian 1 meter lebih di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Dengan menggunakan jaket berwarna merah, pria kelahiran Kuningan, 1969 ini mengunjungi kediaman warga yang terkena banjir.
Dalam wawancaranya dengan CNN Indonesia, ia mengatakan kunjungannya untuk merasakan penderitaan warga. Di samping itu, Anies juga ingin memastikan penyebab banjir. Tak lupa juga, Anies juga menjenguk warga Cipinang Melayu yang mengungsi di masjid universitas Borobudur. Aksi calon gubernur tersebut pun membuat heboh di dunia sosial. Video dan foto Anies berseliweran di Facebook, Twitter, dan Instragram.
Pro-kontra mewarnai dunia maya. Ada yang mencemooh. Di sisi lain ada yang mendukung aksi tersebut.
Kini, Anies sudah menjadi Gubernur Jakarta. Ia terpilih, mengalahkan kandidat Ahok-Jarot di putaran kedua Pilkada Jakarta. Ia dilantik pada 16 Okt 2017 silam. Terlebih lagi, masa kepemimpinannya pun lebih dari 100 hari. Menurut pelbagai analisis, mengatakan 100 hari merupakan masa yang tepat untuk mengukur pelbagai kebijikan seorang kepala daerah.
Sayang, sesumbar Anies tatkala jadi calon gubernur seolah tak terbukti. Sekarang, Senin, 5 Februari banjir kembali melanda Jakarta. Menurut data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, tepat pada pukul 09.05 pintu air Katulampa siaga 1. Volume air pun berkisar diketinggian 240. Sedangkan untuk daerah karet, Manggarai, dan Pasar Ikan siaga 3.
”Banjir akan melanda wilayah di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di Bogor, Depok, dan Jakarta. Waspadalah,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho via akun Twitter miliknya,
@Sutopo_PN.
Di waktu bersamaan, melalui akun Twitter miliknya, @aniesbaswedan, ia menghimbau warga tetap waspada. “Tetap waspada terhadap adanya banjir. Mohon selalu cek update informasi @BPBDJakarta, dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” tulisnya Senin (5/2/2018).
Kondisi ini pun terus berlanjut. Berdasarkan data dari dari BNPB Jakarta, curah hujan masih tinggi di Puncak, Bogor. Di samping itu, hingga pukul 01.00 WIB dini hari pelbagai daerah di Ibukota masih terandam akibat banjir kiriman. Salah satunya, banjir masih menggenang di kawasan Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur. Tak pelak lagi, warga terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian yang disediakan oleh pemerintah DKI Jakarta.
Di sebelah Selatan Jakarta, banjir pun mengenangi pemukiman warga.
Masyarakat, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan seharian sibuk menyelamatkan barang-barang berharga mereka dari banjir. Warga pun berharap hujan surut dan mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Menurut data Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan terdapat empat Rukun Warga (RW) di wilayah Jakarta Selatan terendam banjir. Hal itu cuaca ekstrem yang menimpa hulu Jakarta sejak Minggu (4/2) malam. Total ketinggian air pun bervariasi mulai dari 10 hingga 80 sentimeter.
Tak hanya itu, Dinas SDA pun merilis Tinggi Muka Air tepat pada pukul 21.00 WIB. Melalui akun Twitter resmi, terpapar bahwa beberapa wilayah siaga 3 antara lain, Katulampa, Karet. Siaga 4 antara lain, Cipinang Hulu, Krukut Hulu, Sunter Hulu,Angke Hulu, Waduk Pluit. Sedangkan, daerah Manggarai siaga 2.
Terkait banjir yang menimpa Ibukota, Ketua Dewan Pengurus Wilayah Jaringan Reformasi Rakyat (JARRAK) Jakarta, Ernadi mengaku prihatin. Ia melihat banjir di Ibukota sungguh memprihatinkan. Lebih lanjut, ia pun menuntut Anies Baswedan konsisten dan memenuhi janji kampanyenya.”JARRAK menilai pemerintah lalai mengatasi banjir,” katanya.
Berdasarkan penilaian tim JARRAK, pemerintah terkesan lamban mengatasi banjir. Terlebih mengatasi banjir kiriman dari hulu. Ernadi pun berharap Anies Baswedan segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi banjir ini.”Katanya punya solusi. Mana buktinya?,” tuturnya. Terkait pelbagai daerah yang terkena banjir, Ernadi mengaku telah menurunkan tim JARRAK untuk mengawasi dan membantu korban. Ia menilai masih banyak pengungsi korban banjir yang membutuhkan persediaan.”Kami akan pantau terus kebijakan Anies. Itu komitmen JARRAK Jakarta,” tandasnya. rya/ama
You must be logged in to post a comment Login