Connect with us

    DAERAH

    Made Urip Perjuangkan Bantuan Rp550 Juta, Kini Petani Punya Pabrik Pupuk Organik dan Bank Pesona

    Published

    on


    Kediri, JARRAKPOS.com – Tak kenal kata lelah dan menyerah untuk membantu memperjuangkan nasib petani. Itulah ungkapan yang paling tepat bagi salah satu Anggota Komisi IV DPR RI dari PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si yang dijuluki sebagai Bapak Pertanian di Bali. Karena berkat kerja keras anggota dewan yang juga dikenal sebagai wakil rakyat “sejuta traktor itu”, kini para petani punya pabrik pupuk organik dan bank pesona yang bisa dikelola sendiri. Hal itu terungkap saat Anggota Badan Anggaran (Bangar) MPR RI itu, menggelontorkan bantuan Program UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) dan Bank Pesona senilai total Rp550 juta yang diserahkan di UPPO Kelompok Tani Ternak Sarwa Nadi Mandiri, Banjar Kebayan, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin (5/8/2019) siang. Saat itu juga hadir menyaksikan perwakilanDinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Tabanan, Dinas Peternakan Tabanan dan ratusan anggota kelompok tani ternak dan bank pesona.

    Ks12b#Ik-6/8/2019

    Usai menerima bantuan, Ketua Kelompok Tani Ternak Sarwa Nadi Mandiri, I Wayan Artana mengakui sebagai masyarakat kecil di sektor pertanian merasa sangat bersyukur atas perhatian Made Urip, sehingga kelompok tani bisa merasakan langsung bantuan dari pusat. “Mudah-mudah tahun berikutnya dapat bantuan yang sama untuk kelompok lain. Karena selama ini bantuan Pak Urip sangat banyak dan rasanya kesulitan kita selama ini seolah-olah mendapat titik terang, karena beliau (Made Urip, red) telah membantu persoalan di sektor pertanian selama ini,” bebernya, seraya menyebut bantuan yang diperjuangkan Made Urip juga sangat dirasakan membantu petani. Jadi cita-cita pertanian organik di Bali bisa diwujudkan, sesuai dengan arahan Gubernur Bali menjadikan Bali Pulau Organik. “Karena itu, perhatian Made Urip sebagai bukti wujud kesetianya memperjuangkan nasib petani di Bali,” imbuhnya, sekaligus ditambahkan Ni Wayan Dewi Astuti, mewakili KWT Wedhi Rahayu juga mengaku sangat antusias mendapat bantuan dari Made Urip. “Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan bantuan Pak Urip bagi kelompok wanita tani. Program yang digelontorkan akan dilaksanakan dengan baik untuk membantu masyarakat agar menjadi lebih baik,” paparnya.

    Baca juga : Made Urip Bawa “Oleh-oleh” KBR Rp160 Juta, Ratusan Petani dan Krama Subak Siap Coblos Nomor 1

    Di sisi lain, bantuan yang diserahkan Made Urip berupa Program UPPO untuk Kelompok Tani Ternak Sari Nadi Mandiri dan Godel Bali senilai Rp400 juta. Sementara bantuan Bank Pesona untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Pudak Sari, KWT Werdhi Rahayu dan KWT Cempaka Putih sebesar Rp150 juta. Saat itu, Made Urip menyampaikan penyerahan bantuan dari APBN tahun 2019 ini dilaksanakan untuk memperkuat sektor pertanian sebagai program unggulan guna meningkatkan produktifitas sub sektor peternakan. Selain bisa untuk penggemukan sapi, juga ada UPPO untuk memperbaiki kualitas hara tanah yang sebelumnya dibombardir pupuk kimia. “Bantuan ini juga untuk mengembalikan unsur hara tanah dengan pupuk organik, karena jika dibandingkan kesuburan tanah sekarang sangat jauh dan berbeda dengan masa sebelumnya. Karena itu, pemerintah bersama DPR bekerjasama mendorong penggunaan pupuk organik, agar ditingkatkan untuk mengurangi pupuk kimia di seluruh Indonesia,” beber Anggota DPR RI yang kembali terpilih lima periode itu, sekaligus menyampaikan sudah mendorong terbentuknya Petroganik untuk menyiapkan pupuk organik yang disubsidi. “Ini tugas negara untuk mensubsidi petaninya, seperti subsidi pupuk Rp20 triliun pertahun, jika tidak harga pupuk sangat tinggi dan memberatkan petani membeli pupuk,” jelasnya.

    3b#Ik-14/6/2019

    Made Urip mengaku akan berusaha keras meringankan beban petani, sehingga target mensejahterakan petani bisa tercapai. Salah satunya melalui bantuan Bank Pesona untuk KWT, agar bisa digunakan dengan baik terutama dari sisi akuntanbilitasnya. Bantuan ini bisa digunakan untuk membeli bibit babi agar bisa berkembang. “Saya sebagai Anggota DPR akan sangat gembira jika kelompok-kelompok itu bisa maju dan berkembang dengan baik. Jangan jadi kelompok saru geremeng dan saya tidak minta apa-apa. Jadi gunakan dengan baik bantuan itu untuk mensejahterakan petani. Apalagi sekarang kontrak saya diperpanjang 5 tahun (Anggota DPR RI, red) dan saya tidak akan kemana-mana dan akan terus berjuang untuk membantu petani di Bali,” tegasnya. Apalagi anggaran di daerah tidak akan cukup untuk membantu para petani, padahal sebagai pahlawan pangan untuk meningkatkan produktifitas pertanian. “Makanya saya carikan bantuan di pusat, seperti Tabanan bahkan defisit sekitar Rp37 miliar, sehingga saya akan terus berjuang untuk membantu sektor pertanian,” ungkapnya, termasuk berupaya menyelematkan aset Sapi Bali agar tidak punah. Karena semen beku Sapi Bali bisa saja dijual ke negara lain. Bisa-bisa kita kalah dengan negara lain, sehingga sebagai masyarakat Bali yang punya Sapi Bali harus diselamatkan.

    Baca juga : Made Urip Gelontorkan Vertikal Dryer Senilai Rp1 Milyar, Perjuangkan Nasib Petani dan Krama Subak di Bali

    Advertisement

    “Mudah-mudahan program Simantri yang diganti dengan Sipadu jangan sampai dihapus oleh Pak Gubernur. Kalau nama saja diganti tidak apa, tapi inovasi untuk perkembangan dan penyelamatan Sapi Bali ini harus tidak boleh dihilangkan,” tutupnya. tim/ama