POLITIK
Made Urip Perkuat Sektor Pertanian Hadapi Virus Corona, Serahkan Bantuan Aspirasi Rp711 Juta
Gianyar, JARRAKPOS.com – Setelah Kabupaten Jembrana dan Buleleng, kini giliran Kabupaten Gianyar disambangi Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si. Saat agenda kegiatan Reses wakil rakyat sejuta traktor itu, juga turun ke bawah (Turba) membawa oleh-oleh bantuan aspirasi yang diserahkan secara simbolis oleh Made Urip yang dipusatkan di Banjar Jasan, Desa Sebatu, Tegallalang, Gianyar, Kamis (12/3/2020) siang. Bantuan yang diserahkan senilai total Rp711 juta itu, berupa 15 unit hand traktor total Rp525 juta, 2 unit power thresher total Rp36 juta, 3 ribu bibit buah buahan produktif senilai total Rp75 juta dan 3 ribu bibit kelapa genjah senilai total Rp75 juta.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kali ini membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup itu, juga sempat Turba menyerahkan secara simbolis bantuan Alsintan, Program KBR (Kebun Bibit Rakyat), Program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) dan pabrik UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) di Kabupaten Buleleng dari APBN tahun anggaran 2019 senilai Rp1,036 miliar, Minggu (8/3/2020). Berikutnya, giliran petani dan krama subak di Kabupaten Jembrana, sekaligus membawa oleh-oleh bantuan dengan meresmian Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) senilai Rp3 miliar yang ditandai dengan penguntingan pita oleh Made Urip.
Pada kesempatan itu, selain menyerahkan bantuan aspirasi, Made Urip juga secara simbolis menanam bibit unggul, berupa pohon buah-buahan bersama Kelian Adat Banjar Jasan, pengurus KTNA Kabupaten Gianyar, kelian subak dan ketua kelompok tani bersama ratusan petani dan krama subak di Gianyar. Saat bertatap muka dengan Made Urip, para kelompok tani dan ternak serta organisasi subak se-Kabupaten Gianyar mengucapkan terimakasih kepada Made Urip di sela kesibukannya hadir ke tengah masyarakat. “Saya sudah terima traktor dan bantuan Pak Made Urip. Ke depan kita ingin dibantu irigasi serta bantuan pupuk dan bibit,” kata Ketua Kelompok Sari Sedana, Nyoman Lanus seraya mengakui juga sudah pernah dapat bantuan kambing, namun kembali mengusulkan bantuan babi meskipun sedang mewabah virus ASF.
Selain itu, Pekaseh Subak Bonjaka, Made Suweca juga mengucapkan terimakasih atas bantuan Made Urip yang sudah dirasakan oleh krama subak. “Sudah banyak bantuan dari Pak Urip dan sudah dirasakan mamfaatnya oleh petanian dan krama subak,” katanya, seraya ditambahkan Kelian Subak dan Kelian Adat Banjar Jasan, I Nyoman Riyun saat menyambut kehadiran Made Urip, mewakili petani dan krama subak sangat berterimakasih atas bantuan dan program pertanian yang diperjuangkan untuk tahun anggaran tahun 2019. “Sudah kita terima bantuannya dan sudah digunakan dengan baik oleh krama subak,” sebernya, seraya mengusulkan sebagai kawasan destinasi pariwisata, akan segera mewujudkan wisata pertanian atau agro wisata.
“Kawasan wisata pertanian ini agar bisa dibantu Pak Made Urip untuk dikembangkan ke depan sebagai salah satu pariwisata berbasis pertanian di Bali, selain tetap ikut mewujudkan swasembada pangan. Kita minta agar akses bisa diperbaiki dengan memamfaakan lahan tidur untuk track wisata pertanian ini, tanpa harus mengurangi lahan pertanian selama ini,” tegasnya. Di sisi lain, Made Urip menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan masyarakat, khususnya di Banjar Jasan, karena telah memberikan hampir seribu lebih suara, sehingga di Gianyar bisa meraup suara 11 ribu lebih. “Suara sudah cukup signifikan dan saya mengucapkan suksma kepada masyarakat Gianyar, sehingga menjadi peraih suara terbesar di Bali dengan 255.130 suara dan terbesar ketujuh nasional,” tandasnya.
Made Urip juga mengakui sengaja hadir saat agenda Reses untuk menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian serta bibit unggul yang belum sempat diserahkan tahun 2019. “Meskipun bantuan ini kecil, saya harap bisa membantu krama subak. Nanti tahun 2020 juga bisa diakses bantuan pusat lainnya, seperti kebutuhan di subak dan kelompok bisa disampaikan apa saja yang diperlukan. Terutama di basis pertanian,” tegas politisi asal Desa Tua, Marga, Tabanan itu, sekaligus menyebutkan kondisi negara saat ini akibat merebaknya virus Corona dampaknya sangat luar biasa, terutama dari sektor pariwisata yang menghadapi gonjangan besar. “Sektor pariwisata sangat sensitif dengan bencana dan penyakit, sehingga jangan seluruhnya di pariwisata. Seperti sekarang hotel dan restoran sepi. Karena itu mari kita tekunin budaya pertanian dan jangan sepenuhnya menggantungkan sektor pariwisata,” paparnya.
Disebutkan akibat wabah Corona ini, sekarang pegawai hotel sudah banyak dirumahkan, sehingga harusnya paling jitu pilihannya di sektor pertanian. Seperti saat bom Bali saja butuh 3 tahun pemulihan dan kalau virus Covid-19 ini belum bisa diprediksi. “Karena itu kita harus perkuat dan perteguh sektor pertanian sebagai sektor unggulan di Bali dengan membangun sektor pariwisata yang bersinergi dengan pertanian. Kita juga harus perkuat sektor pertanian dengan mengakses program penguatan modal, bantuan infrastruktur maupun penguatan kelompok yang semuanya bisa kita akses,” ujar Made Urip yang memasuki periode kelima membidangi pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan dan perikanan serta mitra Bulog ini. tim/aka/ama