NEWS
Made Urip “Sosialisator” 4 Pilar Kebangsaan di Bali, Tanamkan Pemahaman di Desa Beraban
TABANAN, JARRAK POS – Anggota DPR RI dari Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si tak pernah surut menemui masyarakat sampai ke pelosok desa. Tidak saja turun memberikan akses bantuan dari tingkat pusat, namun selaku salah satu Anggota MPR RI menjadi “Sosialisator” pemahaman nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara di Bali dengan menanamkan 4 Pilar Kebangsaan. Seperti saat sosialisasi yang kali ini dipusatkan di Wantilan Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Kamis (22/2/2018), juga membawa oleh-oleh pemahaman 4 Pilar Kebangsaan.
Kedatangan Ketua DPP PDI Perjuangan ini, langsung disambut hangat oleh Perbekel, Jero Bendesa Adat yang juga Ketua Ranting PDIP Desa Beraban, Kelompok Tani dan Nelayan termasuk Ibu PKK dan Anggota STT se-Desa Beraban juga hadir dengan mendatangkan narasumber dari Kader Lumutan PDIP I Wayan Dika Sumantra. Saat itu, Perbekel Beraban Gede Suastika mengakui pada intinya Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digencarkan Made Urip sebagai dasar untuk mempersatukan bangsa dan negara.
Disebutkan akhir-akhir ini ada oknum yang ingin memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga menjadi kewajiban wakil rakyat, seperti Made Urip turun memberikan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan, terutama bagi generasi muda. “Masyarakat Desa Beraban juga ikut menanamkan 4 Pilar Kebangsaan, agar tetap bersatu padu. Karena itu, sangat tepat kedatangan Pak Made Urip memberikan pemahaman ditengah masyarakat. Apalagi Pak Urip sudah sangat dikenal dan setiap ada kegiatan jika diundang selalu hadir. Diharapkan tahun 2010 bisa naik menjadi Bupati Tabanan, karena seluruh masyarakat pasti mendukung,” tegasnya.
Ketua STT Segara Wibawa Murthi I Gede Artha Wiguna juga menyebutkan sosialisasi yang diberikan Made Urip sangat baik untuk menambah pemahaman generasi muda. “Harapan kita generasi muda yang lain juga terus diberikan pemahaman 4 Pilar Kebangsaan,” katanya seraya ditambahkan, Wakil Ketua STT Segara Wibawa Murthi Gede Ardi Widarma juga berharap agar wakil rakyat lainnya bisa mengikuti sepak terjang Made Urip. “Kita harap DPR lain agar ikut turun untuk memberi pemahaman, karena sosialisasi ini sangat bagus diberikan untuk generasi muda lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Bendahara STT Segara Wibawa Murthi Ni Kadek Novita Handayani juga ikut menyambut positif program sosialisasi ini. “Program Pak Urip sangat bagus diberikan, agar generasi muda lebih mudah memahami 4 Pilar Kebangsaan. Kita harap Pak Made Urip terus mensupport generasi muda terutama pemahaman 4 Pilar Kebangsaan seperti ini,” tandasnya sembari ditegaskan oleh Made Urip yang mengaku menjalankan tugas MPR, karena terdiri dari Anggota DPR RI dan DPD RI diwajibkan melaksanakan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. “Kebetulan ditugaskan partai di Bangar MPR, sehingga harus keliling memperkuat pemahaman 4 Pilar Kebangsaan ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda yang menjadi agen pembaharu bangsa sangat penting diberikan,” tegasnya.
Dijelaskan memang sebelumnya, MPR sebagai Lembaga Tertinggi Negara, namun sekarang hanya Lembaga Tinggi Negara, akibat tuntutan Reformasi terhadap amandemen UUD 1945 yang dilakukan oleh para mahasiswa. Tuntutannya mengamandeman tersebut sudah dilakukan hingga 4 kali sampai dicetuskan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh mantan Ketua MPR RI Taufik Kiemas. Maka dari itu, terus dilakuksan sosialisasi sampai sekarang, karena juga ada ancaman yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itulah, dibangkitkan lagi nilai-nilai kebangsaan diantaranya Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang mengikat dan mempersatukan seluruh tanah air dari Sabang sampai Merauke,” bebernya sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat menerapkan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara dalam kehidupan sehari-hari. “Yang penting 4 Pilar Kebangsaan jangan hanya dihapalkan saja, namun juga dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti nilai-nilai kegotongroyongan yang harus terus dipelihara ditengah masyarakat,” tutupnya dengan menyerahkan sejumlah dana talikasih. tra/ama
You must be logged in to post a comment Login