DAERAH
Mahasiswi UNRI Lakukan Penelitian Pembibitan Mangrove KTH Mandiri Lestari
Tapanuli Tengah – Sebanyak 5 orang mahasiswi asal Universitas Negeri Riau (UNRI), Selasa (7/2/2023) kemarin berkunjung ke lokasi pembibitan mangrove milik Kelompok Tani Hutan (KTH) Mandiri Lestari yang terletak di Kilometer 13 Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Kedatangan para mahasiswi Fakultas Perikanan Jurusan Ilmu Kelautan Angkatan 2020, didampingi 2 orang petugas dari Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Sibolga itu guna melakukan penelitian tentang tata cara budidaya, pembibitan dan penanaman mangrove yang beberapa waktu terakhir giat dilakukan oleh KTH Mandiri Lestari yang saat ini dipimpin oleh Abdul Rahman Sibuea sebagai Ketua.
Salah seorang perwakilan mahasiswi UNRI, Raja Rasanti, usai melaksanakan penelitian mengaku cukup kagum dengan aktivitas pembibitan sebagai salah satu upaya pelestarian atau rehabilitasi mangrove oleh KTH Mandiri Lestari tersebut, karena menurutnya sudah cukup bagus.
“Dari hasil penelitian kami, pembibitan mangrove disini sudah sangat baik, bibitnya cukup subur. Cuma sayangnya, kami lihat baru satu jenis mangrove saja yang dikembangkan, yakni jenis Rhizophora atau bakau, padahal disini mungkin masih ada jenis-jenis lainnya, seperti api-api dan sebagainya,” terangnya yang mengaku baru saja mengetahui bahwa di Tapanuli Tengah terdapat kelompok tani mangrove, padahal mereka sudah berada hampir 3 minggu magang di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga (PPNS) Pondok Batu.
Raja Rasanti juga menyampaikan bahwa mereka sangat mendukung aktifitas rehabilitasi mangrove, mengingat pentingnya kelestarian mangrove, bukan hanya sebagai pelindung abrasi, namun juga sebagai paru-paru bumi.
“Kami sangat meekomendasikan bagi masyarakat pesisir yang ingin belajar merehabilitasi mangrove, mulai dari pembibitan, penanaman hingga perawatan, supaya dapat mencontoh KTH Mandiri Lestari ini. Harapan kami kedepan, upaya pelestarian mangrove disini, tidak hanya melulu sekedar upaya rehabilitasi dan reboisasi saja, tapi bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat dengan menjadikan kawasan mangrove ini sebagai lokasi Ekowisata yang kini banyak dikembangkan didaerah lain,” tuturnya didampingi rekannya Era Fazira, Silvia Widyawati, Latifatul Khoiriyah dan Nisfi Maulidia Nasution sembari menjelaskan, bahwa mereka magang di PPN Sibolga selama 1 bulan, untuk melakukan penelitian terhadap mangrove, lamun dan pelestarian penyu dikawasan ini.
Pada kesempatan itu, Rasanti menambahkan, yang perlu diperhatikan oleh KTH Mandiri pada saat penanaman adalah kondisi lokasi penanaman.
“Karena kami dengar keluhan dari salah seorang anggota kelompok tani tadi, banyak bibit yang ditanam itu hilang disapu air pasang. Nah, ini yang perlu disiasati dan dicari solusinya. Dan kedepan, supaya mangrove jenis lain juga ikut dikembangkan, karena kegunaan mangrove ini juga bisa didasarkan kepada jenisnya,” tukas Silvia Widyawati menimpali.
Sementara perwakilan dari PSDKP Sibolga, Ahmad Sofyan Marbun dan R Manurung menyampaikan bahwa mereka juga baru mengetahui adanya aktivitas rehabilitasi mangrove oleh KTH Mandiri Lestari tersebut. Walau demikian, pihaknya selaku salah satu aparatur pemerintah yang bertanggung jawab langsung atas kelestarian mangrove, sangat mengapresiasi aktivitas yang dilakukan oleh KTH Mandiri Lestari.
“Terus terang, kami baru tahu adanya upaya pelestarian mangrove oleh KTH Mandiri ini, karena ini tanggung jawab kami mulai dari Tapanuli Tengah sampai ke Kepulauan Nias. Makanya kami cukup terkejut, katanya KTH Mandiri Lestari sudah beberapa kali melakukan kegiatan penanaman, tapi kami tidak diberi tahu. Namun, bagaimanapun kita tetap mengapresiasi setiap kegiatan yang bertujuan positif seperti yang dilakukan oleh KTH ini. Hanya saja kedepan, harapan kami, bisa saling bekerjasama dan bersinergi guna menjaga kelestarian mangrove,” pungkasnya.
Penulis Berita: Putra Hutagalung
You must be logged in to post a comment Login