NEWS
Masuk Prioritas 14 Rencana Bandara Baru, Bandara Bali Utara Segera Dibangun di Darat
Denpasar, JARRAKPOS.com – Bandara Bali utara di Kubutambahan, Buleleng dipastikan masuk ke dalam 14 rencana pembangunan Bandara baru di Indonesia. Karena itu, komponen masyarakat di Bali diharapkan bersabar, agar rencana pembangunan bandara Bali utara berjalan lancar. Untuk itu diharapkan jangan sampai melakukan desakan berlebihan, karena persiapan Bandara sebagai skala prioritas pasti sudah dilakukan sesuai mekanisme yang ada. “Masyarakat Bali diharapkan jangan tergesa-gesa. Saya kira tidak usah pakai janji-janji waktu, ikuti saja alurnya dan sabar. Karena membuat Bandara itu tidak semudah membuat terminal angkutan kota,” jelas Anggota DPD RI, Gede Pasek Suardika, SH.MH., di Denpasar, Kamis (24/1/2019).
Politisi Partai Hanura yang akrab disapa GPS Itu menegaskan, pembangunan bandara akan memerlukan lahan yang cukup luas diikuti semua administrasi pendukung untuk persiapan membangun bukan hal yang mudah. Perkembangan di lapangan menunjukkan semua tahapan berjalan sesuai harapan kendati diakui masih ada beberapa kendala yang harus segera diselesaikan. GPS memastikan rencana pembangunan bandara Bali utara di darat Kubutambahan, karena masuk dalam perencanaan 14 bandara baru dan telah diputuskan pemerintah pusat. “Karena 300 hektar lahan sudah siap, tinggal sisanya. Itu berarti sudah jauh lebih mudah daripada kasus Bandara Kulon Progo, Yogyakarta. Kan jauh lebih rumit dan sudah tahap pembangunan yang molornya lama,” jelas mantan Ketua Komisi III DPR RI asal Buleleng ini.
Baca juga : Tanpa Dipengaruhi Kondisi Politik Penlok Bandara Bali Utara Mesti Dipercepat
Politisi senior ini menilai implementasi persiapan sudah berjalan dan hanya menunggu penentuan lokasi (Penlok) serta semua persiapan lanjutan yang memerlukan waktu cukup panjang. Ia juga mengapresiasi langkah Gubernur Bali, Wayan Koster sudah bergerak taktis, karena sangat disadari urusan itu tidak semudah yang dibayangkan. Harus disadari surat Penlok dan sebagainya dari Kementrian Perhubungan harus melewati berbagai sidang internal. Sementara kementrian sendiri memiliki tugas dan fungsi serta pacuan pencapaian target kerja. “Pemerintah pasti akan bergerak cepat. Itu kan baru kertas semua yang penting kan kesiapan dibawah. Nah di bawah kan sudah sangat siap kita lihat ada masalah, tapi tidak terlalu,” bebernya.
Politsi yang kembali maju ke DPR RI Dapil Bali dari Partai Hanura ini juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Bali yang mendorong Perusda Bali dibawah kepemimpinan Suryawan Dwimulyanto. Ini akan menjadi kesempatan bagi masyarakat Bali untuk ikut memiliki Bandara Bali utara dengan mengkemas sistem kerjasama yang memberikan keuntungan panjang. Alasan tingginya komitmen untuk mewujudkan bandara Bali utara tidak terlepas dari sisi keuntungan karena akan dimamfaatkan sebagai bandara yang menangani penerbangan internasional. Minimal kondisi terkini menunjukkan parkir pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih kurang, sementara target kunjungan wisatawan terus meningkat setiap tahunnya.
Baca juga :
Jika Penlok Batal Turun Sebelum Pilpres, Suara Jokowi di Bali Bisa “Terjun Bebas”
“Karena yang paling ideal sebenarnya daerah wisata bisa dua tiga kali jumlah penduduknya. Seperti halnya Perancis, Spanyol kan jumlah penduduknya melebihi begitu juga Paris,” jelas Pasek dan berharap bandara baru jangan hanya melayani penerbangan untuk daerah terdekat atau daerah bagian timur saja. Karena terbangunnya Bandara internasional akan mendatangkan banyak wisatawan bagi Bali. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login